TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPR: Eternal Patrol KRI Nanggala-402 Momentum Upgrade Alutsista TNI

Doa terbaik bagi putra bangsa KRI Nanggala 402

Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melakukan sailing pass di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur pada 25 September 2014. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Bandung, IDN Times - Upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402, pada Sabtu, 24 April 2021 menjadi perhatian publik. TNI Angkatan Laut telah menaikkan status KRI Nanggala-402 dari hilang kontak atau submiss menjadi subsunk atau tenggelam.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menjelaskan, peristiwa tersebut sangat memilukan karena kehilangan 53 putra terbaik bangsa di dalam KRI Nanggala 402 dan duka yang mendalam pada keluarga yang ditinggalkan di bulan Ramadan.

"Layaknya, 53 orang yang berada di dalam Kapal Selam KRI Nanggala 402 mendapat penghargaan setinggi - tingginya dari Negara, atas bakti sampai akhir yang ditunjukkan oleh mereka," ujar Farhan dalam keterangan tertulisanya yang diterima IDN Times, Senin(26/4/2021).

1. Peristiwa ini harus menjadi momen meningkatkan alutsista TNI

IDN Times/Istimewa

Kejadian tersebut, menurutnya, jadi momentum meningkatkan kerja sama yang kuat antara Kemenhan, TNI & Panja Alutsista Komisi 1 DPR RI dalam memajukan alat maupun fasilitas persenjataan bagi TNI.

"Lebih erat bekerjasama memastikan agar alat utama sistem kesenjataan Nasional berada dalam koridor kepentingan Nasional dan keselamatan personel," ujarnya.

"Kejadian memilukan ini hendaknya jadi momentum karena sudah jadi public issue yang tidak mungkin ditahan lagi. Maka kemudian yang diperlukan adalah mendorongnya masuk dalam agenda kebijakan pertahanan Nasional," tambahnya.

Farhan memastikan kasus tenggelammnya KRI Nanggala menjadi bahan evaluasi keamanan alursista TNI AL. "Perlu kekuatan daya dorong dari DPR RI atas nama fungsi anggaran, kontrol dan legislasi, apalagi ada dorongan attentive public untuk melakukan advokasi. Teriring doa bagi putra terbaik bangsa dalam 'eternal patrol'," tegasnya.

2. Operasi evakuasi KRI Nanggala-402 terus dilakukan

KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). Sejak KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali, sebanyak lima KRI mulai disiagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pangkalan TNI AL Banyuwangi. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Seperti diketahui, TNI menyampaikan proses pencarian KRI Nanggala-402 ditingkatkan dari fase submiss menjadi subsunk. Hal ini berdasarkan bukti - bukti autentik sejak tiga hari terakhir terkait temuan komponen milik KRI Nanggala-402.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan ditingkatkan menuju fase subsunk saat konferensi pers tentang perkembangan pencarian SAR KRI Nanggala di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu, 24 April 2021.

Bukti autentik yang menguatkan meningkatkan fase tersebut yakni adanya benda warna hitam yang merupakan potongan pelurus torpedo, pembungkus pipa pendingin yang terdapat sebuah tulisan Korea.

“Hal ini karena KRI Nanggala pernah melaksanakan overhaul di Korea Selatan pada tahun 2012,” kata Yudo dalam keterangan resmi tertulis yang disampaikan Dinas Penerangan Angkatan Laut dan dikutip pada Minggu, 25 April 2021. Selain itu, kata Yudo, sebotol cairan warna oranye yang merupakan pelumas periskop untuk naik turun biasanya dipegang petugas di tempat tersebut.

Menurut dia, benda-benda lain yang memperkuat, yakni ditemukan alas yang biasa dipakai untuk salat ABK dan spoon penahan panas untuk restroom. Kemudian, cairan minyak solar yang terlihat dari patroli udara menyebar meluas pada radius 10 mil.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Turut Prihatin Gugurnya 53 Awak Kapal Nanggala-402

Baca Juga: [BREAKING] Pendidikan Anak Awak KRI Nanggala-402 Ditanggung Pemerintah hingga S1

Berita Terkini Lainnya