Cegah Disinformasi Jelang Pemilu, AJI Bandung Gelar Pelatihan Cek Fakta
Pemilu sangat rentan terhadap peredaran berita hoaks
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Tahun 2024 mendatang, untuk pertama kalinya Indonesia akan mengadakan pemilihan umum serentak antara pemilihan Presiden, Kepala Daerah, maupun Legislatif Pusat serta Daerah.
Mencegah disinformasi dan diskriminasi terhadap kelompok rentan yang sering dimanfaatkan sebagai sasaran kampanye politik jadi tantangan besar. Untuk mengatasi hal itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung menggelar training Cek Fakta Jurnalis untuk Verifikasi dan Pemeriksaan Fakta Terkait Pemilu Daerah dan Kelompok Minoritas.
Pelatihan ini diikuti 20 jurnalis. Mereka berasal dari berbagai media di Bandung, Garut, dan Pangandaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 30 September - 1 Oktober 2023 di Hotel Grand Tebu, Jalan LLRE Martadinata 207, Kota Bandung.
Hadir sebagai trainer ialah Heru Margianto dan Adi Marsiela selaku Pemeriksa Fakta Tersertifikasi Google News Initiative. Turut bergabung sebagai narasumber tamu Yohanes Irmawandi dari Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) dan Ketua AJI Bandung sekaligus Pemimpin Redaksi Bandung Bergerak Tri Joko Her Riadi.
1. Pemilu rentan terhadap peredaran berita hoaks
Pemilu merupakan momen penting dalam sistem demokrasi Indonesia. Pemilihan umum Presiden, Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah telah menjadi bagian dari tatanan kehidupan politik nasional yang dilaksanakan secara berkala sejak pertama kali dilakukan pada tahun 1999. Dalam perkembangannya, setiap periode pemilihan umum memiliki sistem, tahapan, serta peraturan yang berbeda dengan periode-periode sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia telah mengalami gelombang mis/disinformasi digital yang semakin menjamur melalui platform media sosial. Padahal informasi yang beredar selama masa kampanye dapat digunakan untuk mengkomunikasikan karya kandidat baik pada pimpinan pusat maupun daerah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tantangan sekaligus peluang untuk mendapatkan komitmen calon, terutama kepala daerah, untuk memiliki kebijakan berbasis masyarakat.
Melalui pelatihan ini, kemampuan jurnalis terkait dengan pengecekkan fakta yang akan berguna untuk melakukan pemantauan bakal calon kepala daerah (gubernur) selama periode kampanye pemilu 2024 bisa meningkat.
“Penting bagi jurnalis untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas dalam melakukan kerja-kerja peliputan. Termasuk keterampilan melakukan cek fakta yang semakin relevan di era internet hari ini. Hanya dengan kapasitas yang terus diasah, jurnalis akan sanggup menunaikan tanggung jawab menyajikan informasi terverifikasi yang dibutuhkan publik. Hanya dengan keterampilan dan kepekaan yang terus dilatih, jurnalis bisa memberikan pembelaan secara efektif pada kelompok-kelompok rentan,” kata Ketua AJI Bandung Tri Joko Her Riadi.