Dishub Jawa Barat: Kajian LRT Bandung Raya Akan Dipercepat

Studi awal sudah dilakukan oleh World Bank

Bandung, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat memastikan kajian untuk Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya akan dipercepat. Hal ini dilakukan sesuai dengan intruksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo beberapa hari kemarin.

Kepala Dishub Jawa Barat, A. Koswara mengatakan, sebelum masuk pada kajian penuh, studi awal LRT sudah dilakukan oleh Bank Dunia. Adapun LRT sendiri nantinya akan dibuatkan jalur baru.

"(Kajian) RT ini mau dipercepat. Studi awalnya, itu sudah dilakukan oleh World Bank. Itu ada enam koridor. Dua koridor prioritas itu mau dibantu oleh Kementerian Keuangan untuk pembiayaan sampai Detail Engineering Design (DED)," ujar Koswara, Senin (2/9/2023).

1. Pendanaan kemungkinan bersumver dari APBN

Dishub Jawa Barat: Kajian LRT Bandung Raya Akan DipercepatDua rangkaian LRT Jabodebek melintas di longspan Kuningan. (dok. LRT Jabodebek)

Menurutnya, proses pembuatan LRT sendiri akan memakan waktu yang lama. Pembiayaan juga tergolong besar, sebab kereta ini nantinya akan menghubungkan ujung Bandung Raya hingga Sumedang. Namun dia memastikan pemerintah pusat akan memberikan bantuan penuh.

"Pembiayaan konstruksinya ini masih kami bahas. Mudah-mudahan dengan arahan Presiden seperti kemarin, ini mau dibangun APBN untuk konstruksinya," ungkapnya.

2. Teknologi LRT masih dalam pembahasan

Dishub Jawa Barat: Kajian LRT Bandung Raya Akan DipercepatIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Berdasarkan rencananya, Koswara menjelaskan, LRT akan menghubungkan Kabupaten Bandung Barat hingga Kabupaten Sumedang. Namun terkait teknologi kereta ini akan seperti apa, kini masih dalam pembahasan.

"Teknologi LRT bisa pakai monorail, teknologinya bisa macam-macam, meski teknologinya belum dipilih. Yang pasti LRT connect ke Bandung Raya, dari ujung Bandung Barat Sampai juga Semedang," kata dia.

Disinggung soal target selesainya LRT, Koswara mengatakan, Pemprov Jabar mulanya berpikir bahwa rencana ini akan berlangsung lama. Namun, dengan adanya instruksi presiden, maka mereka optimistis Jabar akan lebih cepat memiliki LRT.

"Kalau dari perencanaan itu 2027 atau 2028 gitu lupa lagi ya. Itu baru mulai gitu, baru mulai kontrak lah. Kontrak pembangunan dan sebagainya itu. Namun ada intruksi kemarin kemungkinan dipercepat," katanya.

3. Presiden minta Bey segera kaji LRT Bandung Raya

Dishub Jawa Barat: Kajian LRT Bandung Raya Akan DipercepatDepo LRT Jabodebek di Bekasi, Jawa Barat. (dok. Kemenhub)

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin diminta segera mengkaji wacana LRT di Bandung Raya oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal ini disampaikan usai ratas Integrasi Moda Transportasi Publik bersama Kabinet Jokowi, Rabu (27/9/2023).

"Pak Presiden memberikan arahan bahwa sebaiknya transportasi terintegrasi untuk memudahkan masyarakat dan memindahkan masyarakat dari kendaraan pribadi menggunakan transportasi publik," kata Bey.

Menurutnya, dorongan itu juga berkaitan dengan upaya membenahi kemacetan di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, terutama di kota besar. Kemacetan tersebut berdampak buruk pada perekonomian.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo menyebut kerugian negara akibat macet bisa mencapai triliunan rupiah setiap tahun. Contohnya di Jakarta kerugian yang dihasilkan mencapai Rp65 triliun, Jabodetabek Rp100 triliun dan daerah lain di kisaran Rp12 triliun.

"Jadi memang sebaiknya harus ada inovasi khusus dalam integrasi transportasi publik,” terang dia.

Baca Juga: Tarif Terbaru LRT Jabodebek Usai Diskon Flat Rp5 Ribu Berakhir

Baca Juga: Menhub Yakin Penumpang LRT Gak Turun Usai Diskon Tarif Flat Berakhir

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya