TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polemik Ekspor Benur, Pemuda Ini Pilih Budidayakan Lobster Air Tawar

Lebih mudah dibudidayakan, untung juga besar

IDN Times/Wildan Ibnu

Cirebon, IDN Times - Di tengah polemik revisi larangan ekspor baby lobster laut atau benur, seorang pemuda di Kabupaten Cirebon, Bayu (35) justru fokus membudidayakan lobster air tawar yang tak kalah menjanjikan.

Pemuda asal Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala itu hanya mengandalkan pekarangan di belakang rumah untuk membudidayakan ratusan ekor lobster air tawar.

1. Budi daya lobster air tawar lebih mudah

IDN Times/Wildan Ibnu

Inisiatif pembudidayaan lobster air tawar ini, Bayu memulainya sejak setahun lalu. Kala itu, dia hanya mencoba-coba untuk membeli indukan lobster dengan jumlah terbatas. Proses pengembangbiakan yang tak sesulit lobster laut, membuat Bayu mulai menyeriusi untuk budi daya dalam skala besar.

"Awalnya yah beli dari orang beberapa saja, kemudian mulai belajar untuk pengembangbiakannya. Karena lobster air tawar lebih mudah dibanding lobster laut, akhirnya saya mulai tertarik," ujarnya saat ditemui IDN Times di rumahnya, Rabu (18/12).

2. Tidak pernah sepi peminat

IDN Times/Wildan Ibnu

Menurut Bayu, lobster air tawar juga tidak sedikit peminat. Para pengusaha restoran kerap mendatangi rumahnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Akan tetapi, karena permintaan jumlahnya terlampau tinggi, dia hanya bisa memenuhi dalam jumlah sedikit saja. Selebihnya, untuk proses pengembiakan kembali.

Permintaan pun datang dari wilayah Kabupaten Indramayu. Akan tetapi kebutuhannya bukan untuk sajian di rumah makan. Melainkan dikembangbiakan dan dijual kembali untuk sebagai hiasan di akuarium.

"Ada juga (peminat) dari Indramayu. Mereka mencari lobster seukuran rokok. Kalau saya tanya sih kebutuhannya untuk hiasan di akuarium," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya