TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cirebon Dikepung Banjir, Ratusan Rumah Terendam

Titik terparah di Desa Bojong Kulon Kecamatan Susukan

Anak-anak berjalan kaki di jalan raya yang tergenang banjir di Desa Bojong Kulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Cirebon, IDN Times - Hujan yang mengguyur dari sore hingga malam hari, Rabu (5/2) kemarin, membuat sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Cirebon dilanda banjir. Banjir itu membuat ratusan rumah tergenang air hingga mencapai dua meter. Kondisi ini membuat warga memilih mengungsi dan tak sedikit pula yang bertahan untuk mengamankan harta benda mereka.

Dari data yang dihimpun, banjir terparah terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Susukan, Arjawinangun, Kapetakan, dan Gegesik. Tim gabungan SAR dari unsur BPBD Kabupaten Cirebon dan Polres Kota Cirebon, Polres Cirebon Kota serta jajaran Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Jabar pun terjun ke lokasi untuk meninjau warga korban terdampak banjir.

1. Banjir akibat luapan Sungai Wuangan Ayam

Anak-anak digendong petugas polisi untuk dievakuasi dari banjir ke tempat yang lebih aman. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Desa Bojong, Kecamatan Susukan menjadi daerah titik terparah terjadi banjir pada Kamis (6/2). Ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Seperti dialami warga Desa Bojong Kulon, Blok Rancamajasri RT/RW 30/05, Istifa (20). Genangan air mulai masuk ke rumah-rumah warga pada pukul Rabu (5/2) malam pukul 20.00 WIB. Air mulai meninggi, mencapai satu meteri puncaknya pada pukul 23.00 WIB.

"Mulai banjir malam hari. Jadi menyulitkan warga karena gelap," ujar Istifa kepada IDN Times, Kamis (6/2).

Dikatakannya, banjir disebabkan karena luapan Sungai Wuangan Ayam yang tak jauh dari pemukiman warga. Banjir yang terjadi di Desa Bojong Kecamatan Susukan ini disebut paling parah yang pernah dialami warga setempat. Biasanya bila sungai meluap, genangan air tidak sampai mencapai setinggi satu meter lebih.

"Ini banjir paling parah. Biasanya sih hanya selutut," kata dia.

2. Desa Bojong Kulon menjadi titik terparah banjir

Akses jalan desa tergenang banjir. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Satlak BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra mengatakan, saat ini petugas evakuasi penanggulangan bencana terkonsentrasi di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan. Sebab, wilayah tersebut merupakan daerah paling parah dengan ketinggian air mencapai dua meter. Sementara di wilayah kecamatan lain, banjir sudah berangsur surut.

Sekitar 545 rumah di Desa Bojong Kulon, hingga mengakibatkan lebih dari 200 orang mengungsi di masjid terdekat, rumah kepala dusun, dan di kantor kecamatan. "Sebagian warga ada yang mengungsi di tempat yang aman. Warga juga ada yang bertahan menyelamatkan barang-barang," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya