BTNGC Batasi Kuota Pendakian Tahun Baru di Gunung Ciremai
Pemulihan kawasan pasca karhutla
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuningan, IDN Times - Pasca kebakaran hutan dan lahan, kawasan Gunung Ciremai masih ditutup untuk aktivitas pendakian. Saat ini, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) sedang membahas evaluasi status Gunung Ciremai menjelang libur pergantian tahun.
Dari hasil evaluasi tim internal dan eksternal, jalur pendakian masih belum bisa dibuka atau rawan untuk pendakian. Kendati demikian, BTNGC memastikan akan membatasi kuota pendakian saat pergantian tahun baru 2020 mendatang. Pembatasan kuota jumlah pendaki dilakukan sebagai upaya pemulihan hutan dan mengurangi risiko ancaman keselamatan.
1. Status rawan, kuota pendakian dibatasi
Humas BTNGC, Agus Yunantara mengatakan, kondisi jalur pendakian Gunung Ciremai masih rawan dilalui. Sebab, apabila terjadi hujan maka air dari hulu masih membawa abu sisa-sisa kebakaran kemarin. Hal itu diperparah dengan vegetasi yang belum tumbuh pasca kekeringan di musim kemarau lalu.
"Seperti di jalur Linggarjati, jika hujan air dari atas masih membawa abu bekas kebakaran. Kami berharap hujan turun terus, agar rumput dan edelweiss bisa tumbuh baik, serta kondisi air semakin bersih," ujarnya saat ditemui di kantor BTNGC, Senin (16/12).