TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Sukabumi: Rumah Warga Ambruk dan Harus Mengungsi

18 kali gempa susulan tidak dirasakan 

Rumah ambruk di Sukabumi terdampak gempa (IDN Times/Istimewa)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Gempa bumi mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (7/9/2024). Satu rumah warga dilaporkan ambruk terdampak gempa bumi tersebut.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi bermagnitudo 4.8 terjadi pada pukul 02:02 WIB dengan titik lokasi 8.29 Lintang Selatan-106.83 Bujur Timur atau 147 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 14 kilometer.

Kemudian, gempa susulan terjadi pada pukul 06:20 WIB dengan kekuatan magnitudo 3.6. Titik lokasi gempa susulan tak jauh berbeda dengan gempa sebelumnya yaitu 8.20 Lintang Selatan-106.89 Bujur Timur atau 139 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman sepuluh kilometer.

Gempa susulan selanjutnya terjadi pada pukul 09:04 WIB dengan kekuatan 3.9. Titik lokasi 8.24 Lintang Selatan-106.82 Bujur Timur atau 142 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi. Kemudian pukul 09:42 dengan titik lokasi 8.19 Lintang Selatan-106.88 Bujur Timur atau 138 kilometer Tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman sepuluh meter.

"Setelah ini ada beberapa gempa susulan tapi tidak dirasakan. Terakhir pukul 11:21 WIB (total gempa susulan)," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi IDN Times.

1. Satu rumah warga ambruk

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menyebutkan, dampak gempa susulan yang terjadi pada Sabtu pagi mengakibatkan satu rumah di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ambruk.

"Kami mendapat laporan dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud gempa susulan Magnitudo (M) 3,6 M yang berpusat di Kabupaten Sukabumi mengakibatkan satu rumah di Kampung Cibangoak, RT 007, RW 003, Desa Calincing ambruk," kata Daeng.

2. Gempa susulan disertai angin kencang

Daeng mengatakan, gempa susulan itu disertai dengan angin kencang. Sehingga, rumah warga yang dihuni enam orang jiwa masuk kategori rusak berat.

"Disertai angin kencang sehingga mengakibatkan satu unit rumah permanen dengan kondisi rusak berat. Rumah tersebut dihuni oleh enam anggota keluarga," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya