Gempa Bumi Kabupaten Bandung: Satu Siswa SD Meninggal Dunia 

Siswa dipastikan tidak terdampak gempa secara langsung

Bandung, IDN Times - Satu siswa sekolah dasar dikabarkan meninggal dunia saat gempa dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Garut, Rabu (18/9/2024).

Pranata Humas Ahli BPBD Jabar, Hadi Rahmat membenarkan bahwa ada satu siswa meninggal dunia. Kendati demikian, korban tidak terdampak gempa secara langsung.

Ia menceritakan, korban saat gempa, tengah berada di kelasnya, kemudian menyelamatkan diri dengan keluar dari ruang kelas bersama teman-teman lainnya. Hanya saja, korban sempat mengalami kejang-kejang.

"Korban ini bukan terdampak langsung. Pada saat kejadian sedang ada di kelas dan saat gempa anaknya sempat keluar kelas. Setelah gempa reda sempat kembali ke dalam kelas, dan saat di dalam kelas infonya anak ini kejang-kejang dan terjatuh kepalanya," kata Hadi saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Hadi menduga, korban siswa itu memiliki riwayat penyakit bawaan saat gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung. Ia memastikan, korban meninggal bukan karena terkena puing-puing reruntuhan.

"Mungkin ada penyakit bawaan," katanya.

BPBD Jabar sendiri tidak menjelaskan secara merinci mengenai data korban yang meninggal dunia tersebut. Hanya sajau, berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah seorang pelajar berjenis kelamin perempuan dari SDN Kencana Indah 01 Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Adapun peristiwa gempa bumi terjadi di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu (18/9/2024) 09:41 WIB, saat itu, BMKG menyatakan, gempa memiliki magnitudo sama yaitu, 5.0. Titik gempa di Kabupaten Bandung berada di kordinat 7.19 LS,107.67 BT (24 km Tenggara Kab-Bandung-Jabar), dengan kedalaman 10 Kilometer.

Sementara, Gempa Kabupaten Garut berada di titik 7.22LS, 107.70BT kedalaman: 10 Kilometer. Gempa susulan terjadi selama lima kali dengan magnitudo terbesar mulai dari 3.1 hingga 4.9.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono mengatakan, gempa bumi beruntun ini terjadi karena aktivitas dari Sesar Garut Selatan (Garsela).

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono.

Baca Juga: Bayi Berumur 6 Hari Diungsikan Akibat Gempa Kabupaten Bandung

Baca Juga: Pemkab Bandung Siapkan Tanggap Darurat Gempa Bumi Selama Dua Pekan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya