TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah di Pangandaran Bersiap Melaksanakan KBM Tatap Muka

Pemerintah daerah siapkan APD untuk siswa dan guru

IDN Times / Nana Suryana

Pangandaran, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Pangandaran berencana mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka pada awal September mendatang. Saat ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sedang menyiapkan teknis pembelajaran di era normal baru.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sudah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah komponen terkait persiapan masuk sekolah.

“Harapan kita, awal September 2020 ini sekolah sudah bisa dibuka, tentunya dengan menerapkan porotokol kesehatan,” ujarnya kepada IDN Times, Kamis (27/08/2020)

Upaya persiapan pun sudah dimulai sehingga dirinya menargetkan seluruh jenjang pendidikan Paud, TK, SD, SMP hingga SLTA bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka.

1. 82 ribu face shield untuk siswa dan guru telah disiapkan

IDN Times / Nana Suryana

Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga mempersiapkan pengadaan barang APD untuk memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka. Sebanyak 82 ribu face shield akan dibagikan kepada siswa dan guru.

“Kita siapkan juga wastafel, thermo gun, hand sanitizer elektrik dan lainnya, meskipun tidak ada anggaran khusus tapi protokol kesehatan ini harus diutamakan," ujarnya.

2. Alokasikan dana insentif daerah untuk belanja APD

IDN Times / Nana Suryana

Anggaran untuk belanja kelengkapan APD diperkirakan menghabiskan dana sekitar  RP 8,5 miliar. Pemerintah Kabupaten Pangandaran sendiri menggunakan Dana Insentif Daerah (DID). 

"Untunyna kita mendapat reward, Dana Insentif Daerag untuk 163 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Pangandaran sebesar Rp 14 miliar karena dinilai berhasil dalam penanganan Covid-19. Nah Rp. 8,5 miliar kita gunakan untuk pengadaan kelengkapan protokol kesehatan,” ujujarnya. 

3. Dua klaster COVID-19 sudah tertangani

IDN Times / Nana Suryana

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dua klaster penyebaran COVID-19 di wilayahnya sudah berhasil ditangani. Sehingga, tidak mengganggu rencana dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka.

"Memang muncul dua klaster penularan Covid-19, tapi sudah tertangani. Pasien positif saat ini tinggal 7 orang dan sedang menjalani isolasi," ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Pangandaran mempunyai sudah memiliki alat PCR sehingga proses deteksi bisa dilakukam dengan cepat.

"Dua klaster penularan baik resepsi pernikahan maupun klaster sarang burung walet, diawali oleh kedatangan orang luar Pangandaran, menjadi pelajaran buat kita terkait pengawasan, harus lebih waspada terhadap kdatangan warga dari luar, terutama zona merah," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya