TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polda Jabar Minta Masyarakat Tak Terporovokasi Hasil Real Count Pemilu

Sejauh ini real count masih dimenangi oleh Jokowi-Ma'ruf

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto, meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh ajakan aksi turun ke jalan yang marak di media sosial. Ia mengimbau masyarakat agar tetap menghargai proses real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang masih diproses.

Tak hanya itu, Agung juga mengimbau para pemuka agama dan para tokoh untuk ikut menghadang niatan aksi terkait hasil Pilpres 2019 di Jawa Barat. “Ajakan turun ke jalan ramai-ramai itu tidak usah. Mekanisme penggerakan massa itu tidak boleh,” kata Agung, kepada wartawan di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (21/4).

1. Banyak provokasi di media sosial

Tribun Jateng

Pemungutan suara Pilpres 2019 memang telah usai. Namun, provokasi pada netizen lewat media sosial terkait hasil Pilpres 2019 masih bergulir hingga sekarang. Setidaknya, hal tersebut yang ditemui oleh Agung akhir-akhir ini.

“Di media sosial kami telaah, ada konten-konten yang tidak menyejukkan, terkesan memprovokasi. Kita harus hormati undang-undang. Jangan turun ke jalan untuk sama-sama ke kantor KPU, karena (terkait Pilpres) ada mekanismenya,” tutur Agung.

2. Bila ada temuan pelanggaran, segera laporkan pada Bawaslu

Dok. IDN Times/Chalimatus Sa'diyah

Jika masyarakat tak puas dengan hasil real count sementara Pilpres 2019 karena menduga adanya banyak pelanggaran, lanjut Agus, maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah siap menerima laporan. Tak hanya itu, kepolisian juga memiliki Sentra Gakumdu (Penegakan Hukum Terpadu) bila mengalami atau menemukan pelanggaran.

"Kalau ada permasalahan hukum, ada mekanisme hukumnya. Itu yang benar dan diatur undang-undang," ujarnya.

3. Pangdam III Siliwangi minta masyarakat tunggu hasil akhir Pilpres 2019

mediapurnapolri.net

Sama dengan Agung, Panglima Kodam Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono, pun berkata demikian. Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama menunggu hasil Pilpres 2019 dengan tertib.

"Kita menunggu pengumuman dari KPU. Saya berpesan kita memang boleh beda pilihan, tapi yang perlu diutamakan merawat keamanan dan kesejahteraan. Karena keamanan dan kesejahteraan mahal," kata Tri, di lokasi yang sama.

4. Jangan ada kericuhan di Jawa Barat

Dok. IDN TImes/yulia

Tri kemudian mencontohkan beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, di mana terdapat perselisihan antar warga karena adanya perbedaan pilihan Calon Presiden. Ia berharap, perselisihan itu tak terjadi di Jawa Barat.

“Kalau itu (Keamanan) terganggu, bukan hanya kita yang menerima dampaknya, anak-anak kita juga merasakan akibatnya. Kita tunggu saja, jangan melotot lagi, harus sejuk lagi," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya