Mahasiswa Bandung Kritik Persoalan Ekonomi di 100 Hari Jokowi-Maruf
Jokowi dianggap belum optimal dalam mengurus ekonomi kreatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Puluhan mahasiswa di Bandung berkumpul di sebuah kedai kopi di pusat kota dan berdisuksi soal capaian Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan wakilnya, Ma'ruf Amin, dalam 100 hari jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. Kegiatan bertema “Tantangan dan Capaian dalam 100 Hari Kerja Jokowi-Amin” itu merupakan hasil kolaborasi dari BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Second House, dan GMNI Telkom University.
Ada tiga pembicara yang duduk di atas panggung. Antara lain Gubernur BEM FEB Telkom University, Hazeli Arwa; Ketua Forum Mahasiswa Ekonomi Swasta Bandung Raya, Rizki Setiawan; Ditya Adjie Kusuma, Wakabid Ekonomi KNPI Bandung.
Apa saja yang disorot dalam diskusi itu?
1. Belum konsentrasi pada suprastruktur
Rizki mengatakan, visi misi Jokowi dalam membangun Indonesia sebenarnya sudah baik. Ia memandang berbagai program kerja Jokowi relevan dengan perkembangan zaman.
Namun, baginya, berbagai kebijakan di era Jokowi belum dapat sepenuhnya diterima oleh masyarakat. “(Jokowi) harus lebih konsentrasi terhadap suprastruktur. Jangan sampai pemerintah menyediakan kebijakan yang belum bisa diterima secara umum oleh masyarakat,” tutur dia, dalam diskusi yang digelar pada Rabu (29/1) malam.
Masyarakat Indonesia, kata dia, butuh ‘disadarkan’ agar kebijakan yang diterbitkan Jokowi dapat diterima dengan baik. Jika tidak, ia khawatir akan mengakibatkan kemerosotan potensi ekonomi Indonesia di berbagai sektor.