Jangan Keliru, ASI Tak Tularkan COVID-19 pada Bayi
ASI justru mengandung antibodi yang tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – World Breastfeeding Week alias Pekan Menyusui Sedunia dirayakan saban pekan pertama Agustus tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, Direktur Gizi Masyarakat, dr. Dhian Probhoyekti, mengatakan jika Pekan Menyusui kali ini mengangkat tema Tetap beri ASI, Anak Terlindungi, Keluarga Sejahtera.
Menurut dia, Pekan Menyusui Sedunia ini rutin diselenggarakan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menyusui dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat. “Karena (memahami pentingnya) menyusui merupakan tanggung jawab bersama,” tutur dia, dalam webinar dengan tema 'Menyusui Saat Pandemi: Dukungan untuk Ibu, Perlindungan untuk Keluarga’, Kamis (12/8/2021).
Namun dalam dua tahun pandemik ini, ibu di Indonesia mendapatkan tantangan dalam menyusui. Apakah seorang ibu yang positif COVID-19 dapat menularkan virus pada anaknya lewat ASI?
1. Apa kata penelitian tentang ASI dari ibu yang terpapar COVID-19?
Ketua Satgas ASI PP IDAI, dr. Elizabeth Yohmi, menjelaskan segala hal tentang menyusui di masa pandemik. Menurutnya, situasi badai COVID-19 saat ini bukanlah alasan bagi seorang ibu untuk tidak memberi bayi mereka ASI.
Berdasarkan research letter pada 26 Maret 2020, dari enam ibu yang terkonfirmasi COVID-19, SARS Cov-19 tidak terdeteksi di serum/swab tenggorok bayinya. Di sisi lain, konsentrasi IgG malah meningkat pada lima bayi (IgG transmisi pasif melalui plasenta).
Sementara itu berdasarkan situs medRxiv, 80 persen dari 15 sampel ASI yang diperah pada hari ke 14-30 setelah ibu bebas dari gejala COVID-19 menunjukkan peningkatan kadar IgA anti-SARS Cov-2. Selain itu, ada respons imun SARS Cov-2 slgA dominan yang kuat dalam ASI setelah infeksi pada sebagian besar individu.
"Terdapat pula scientific brief pada 23 Juni 2020, (yang mencatat bahwa dari 46 Ibu terpapar COVID-19, didapatkan bayinya positif 13 orang, tapi 36 bayi lainnya negatif,” tutur dia.
“Kemudian kita lihat bagaimana penularan dari ASI-nya? Ternyata hanya tiga ASI ibu tersebut terdapat virus, dan 43 ASI ibu negatif virus. Dari tiga ASI Ibu yang positif tersebut ditemukan dua bayi negatif COVID-19, yaitu satu bayi ASI langsung dan satu bayi ASI perah," kata Elizabeth.
Satu bayi yang diketahui terpapar COVID-19, kata dia, tidak menunjukkan kejelasan data setelah melalui proses tracing. “Namun setelah diteliti lebih lanjut dengan realtime PCR, itu merupakan partikel virus. Jadi bukan virus hidup," kata dia.
Baca Juga: Ibu Hamil dan Menyusui di Solo Bisa Divaksinasi COVID-19, Yuk Cus!
Baca Juga: Wow! ASI Ibu Positif COVID-19 Punya Kandungan Antibodi Tinggi
Baca Juga: 5 Fakta Medis Galaktorea, Keluarnya ASI saat Tidak Hamil atau Menyusui