Begini Cara Teknologi LIPI Menyulap Singkong Menjadi Bioplastik
Penelitian masih akan terus berkembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Bermula dari kekhawatiran Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap tercemarnya Sungai Citarum sepanjang 270 km, para peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB), salah satu unit kerja LIPI, menciptakan berbagai terobosan. Salah satunya menjawab kampanye anti-plastik dengan membuat teknologi bioplastik berbahan singkong.
Plastik merupakan salah satu material yang mencemari Sungai Citarum. Bahayanya, plastik konvensional yang tak dapat terurai dengan cepat hanya akan menjadi mikro plastik dapat membahayakan kesehatan lingkungan dan manusia.
Dengan bioplastik berbahan singkong sebagai pengganti plastik konvensional, LIPI optimistis dapat menyelamatkan Sungai Citarum untuk generasi mendatang. Namun, kata Akbar Hanif Dawam Abdullah, peneliti LPTB, menerapkan konsep teknologi tersebut tak semudah membalikan telapak tangan.
1. Bagaimana cara mengubah singkong menjadi bioplastik?
Langkah pertama dalam mengubah singkong menjadi bioplastik adalah dengan mengambil pati dari singkong. Pati tersebut tak dapat langsung diproses mesin produksi bioplastik, sebelum dicampur dengan plasticizer gliserol (material untuk membuat produk agar memiliki karakter plastik).
“Plasticizer gliserol juga dapat dimakan oleh mikroba, sehingga bioplastik dipercaya mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan,” kata Akbar, kepada awak pers di Kompleks LIPI, Jalan Cisitu Lama, Kota Bandung, Senin (25/3).
Ia juga menjelaskan, komposisi pencampuran pati singkong dan plasticizer gliserol sekitar 70-30 persen atau 3:1.