TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI Tendang Suporter di Malang, KSAD Dudung: Kita Tunggu Hasil TGPF

Komnas HAM minta kasus ini diusut tuntas

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memastikan bakal memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang terlibat penganiayaan terhadap suporter Arema Malang di Stadion Kanjuruhan.

Namun, kata dia, saat ini tim gabungan pencari fakta (TGPF) masih mengumpulkan bukti untuk mengungkap kebenaran terkait tayangan video anggota TNI yang menendang suporter Arema dan viral di media sosial. 

"Tindakan kekerasan tentunya ada sebabnya mungkin dan itu sekarang menjalani proses, kita menunggu tim dari TGPF," ujar Dudung ditemui di Bandung, Rabu (5/10/2022).

Menurutnya, semua pihak harus menunggu informasi lanjutan dari kepolisian yang juga menyerahkan data ke TGPF tersebut untuk mencari sebenarnya apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang saat itu.

1. Pasti ada aparat yang bantu masyarakat

Seorang personil TNI saat mengobati seorang korban, IDN Times/ Istimewa

Dudung pun meminta masyarakat tidak hanya melihat dari satu sisi video itu saja. Karena pasti banyak aparat TNI yang juga membantu masyarakat ketika kejadian dengan membawakan kendaraan ambulans hingga membawa ke rumah sakit.

Hari ini, Dudung pun berencana pergi ke Malang untuk bertemu dengan masyarakat dan berbelasungkawa pada keluarga korban kerusuhan.

"Saya juga akan mengecek anggota di sana yang sudah menolong tentunya. Saya akan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota yang selama ini sudah banyak membantu masyarakat," ujarnya.

2. Komnas HAM minta kasus ini diusut tuntas

Berbagai spanduk duka cita dan dukungan untuk korban Kanjuruhan bertebaran di kota Malang. (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham), Choirul Anam datang ke Kota Malang, Senin (3/10/2022). Ia datang bersama timnya untuk mengusut tuntas insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Choirul Anam menyebut, dalam insiden tersebut ada indikasi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Berdasarkan video yang beredar, ia melihat adanya tindakan represif berupa kekerasan. 

"Beberapa informasi yang kami dapatkan kekerasan memang terjadi. Ada yang ditendang, kena kungfu," ujarnya. 

Berita Terkini Lainnya