TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Santap Daging Kurban Tanpa Khawatir Kolesterol

Jangan sampai sakit setelah Idul Adha

google

Bandung, IDN Times - Di Hari Raya Idul Adha ini olahan daging sapi dan kambing menjadi santapan yang kerap dinikmati masyarakat. Mulai dari dijadikan sate, tongseng, gulai, atau olahan lainnya. Namun, hati-hati ada bahaya yang mengintai di musim-musim kurban ini, yaitu kolesterol.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty menyampaikan, selain dari makanan, kolesterol juga sebenarnya diproduksi dalam tubuh kita.

"Kalau ada yang kolesterolnya tinggi, itu bisa diakibatkan karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh atau memang asupan makanannya mengandung kolesterol tinggi terlalu banyak," jelas Intan melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (10/7/2022).

1. Kurangi santan dalam olahan daging

ilustrasi santan kelapa (pepper.ph)

Faktor naiknya kolesterol memang diakibatkan dari makanan. Biasanya makanan dari daging yang mengandung banyak lemak serta bahan olahannya yang menggunakan santan dan minyak berlebih, diakui Intan menjadi faktor kolesterol kerap naik saat Iduladha.

"Kalau memang punya kolesterol atau tidak ingin kolesterolnya meningkat, bisa konsumsi bagian daging tertentu seperti daging has. Dari proses pengolahan juga bisa dicari alternatif memasak dengan cara lain," ungkapnya.

Tak hanya itu, ternyata kolesterol pun bisa naik diakibatkan trigliserida yang banyak ditemukan pada makanan olahan tepung.

"Jadi kolesterol naik itu bukan hanya diakibatkan dari makan daging, tapi juga konsumsi makanan-makanan ini (tepung). Trigliserida menyebabkan jantung koroner," tuturnya.

2. Perbanyak makanan berserat tinggi

kacang mete (instagram.com/saewooden)

Ia menyebutkan, ada beberapa gejala jika kolesterol dalam tubuh mulai meningkat. Ada yang tiba-tiba merasa sakit di pundak, kepala, dada, pusing, bau mulut, atau sembelit karena kekurangan serat.

"Ada juga yang cepat capai, kesemutan, bahkan ada yang malah tidak pernah merasakan apa-apa. Ketahuannya itu saat dia cek kesehatan di lab," ujarnya.

Sebenarnya, menurut Intan, tidak semua kolesterol itu buruk untuk tubuh. Kolesterol sendiri ada dua jenis, Low-density lipoprotein (LDL) dan High-density lipoprotein (HDL).

"LDL ini kalau dia tinggi, bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung, stroke, atau penyempitan pembuluh darah. LDL bisa diturunkan dengan adanya HDL," papar Intan.

Kunci untuk menaikkan HDL bisa dengan mengonsumsi minyak zaitun, ikan sarden, ikan salmon, makanan berserat tinggi, dan kacang-kacangan. Namun, bagi para pengidap asam urat, jangat mengonsumsinya terlalu banyak.

"Konsumsi buah seperti alpukat juga bagus untuk HDL. Indeks glikemiknya rendah, jadi bisa dikonsumsi juga oleh pengidap diabetes. Kedelai juga bagus untuk meningkatkan HDL, tapi perhatikan lagi bagaimana cara mengolahnya," lanjutnya.

Berita Terkini Lainnya