Tes Proaktif Corona Dinkes Jabar Belum Bisa Dipakai Secara Umum
Alat kesehatan untuk pengecekan terbatas hanya ODP dan PDP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menjalankan program tes proaktif pengecekan kesehatan untuk meminimalisir penyebaran virus corona (COVID-19). Tes ini diharap bisa mempercepat kebutuhan dinas kesehatan untuk mencari tahu siapapun saja yang tengah terjangkit virus tersebut.
Meski demikian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tes ini dilakukan beberapa tahap. Untuk tahap pertama pihaknya akan memprioritaskan orang dalam pengawasan atau ODP maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
"Karena saat ini banyak yang mengantre di Jakarta, di Balitbangkes untuk melakukan tes COVID-19. Nah bisa sekarang menggunakan tes proaktif," ujarnya usai memimpin teleconference di Jabar Command Center, Senin (16/3) petang.
1. Alat untuk tes terbatas
Emil menuturkan, alat tes untuk pengecekan virus corona dalam diri seseorang masih terbatas. Dengan demikian pihaknya melakukan pemilihan dan memprioritaskan terlebih dahulu yang memang masuk dalam kluster ODP dan PDP.
Namun, jika alat masih banyak dan warga yang ingin melakukan tes karena merasa tidak enak badan, bisa mencobanya. "Tahap kedua nanti untuk yang mereka tidak nyaman badan baru bisa," ujar Emil.
Meski demikian, ada persyaratan tertentu ketika seseorang akan diperiksa di mana menyesuaikan dengan arahan pemerintah pusat yaitu mereka yang sakit flu, batuk demam, dan merasa pernah kontak dengan mereka yang positif terpapar corona.
Baca Juga: Data Penyebaran Virus Corona di Situs Pikobar Jabar Masih Ngaco!
Baca Juga: 10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona