Ridwan Kamil Minta Sekolah Tak Lagi Lakukan Kegiatan Susur Sungai
Jangan sampai kejadian seperti ini terulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kegiatan susur sungai tidak dilakukan kembali oleh pihak manapun. Kegiatan seperti ini sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan dan korban jiwa seperti yang terjadi pada siswa di Ciamis.
Susur sungai yang dilakukan nantinya harus sesuai dengan standar standar operasional prosedur (SOP) dan tersusun secara komprehensif. Untuk itu, Emil meminta BPBD Jabar untuk menyusun SOP mengenai kegiatan alam dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan.
"Saya melarang ada susur sungai di masa depan, kecuali sudah ada SOP yang jelas dari BPBD. Karena itu, saya minta kepada BPBD untuk menyusun sebuah SOP bagaimana kegiatan alam itu bisa dilaksanakan dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan," ujarnya melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (17/10/2021).
Dia pun mengimbau ada koordinasi antara BPBD dengan pencinta alam profesional, seperti Wanadri. Sehingga di masa depan tidak boleh terulang lagi hal-hal ini.
"Karena kehilangan satu nyawa itu tidak bisa tergantikan oleh apapun. Apalagi sekarang jumlahnya tidak sedikit," kata Emil.
1. Kegiatan pendidikan di saat pandemik harus dievaluasi
Emil pun meminta kepala daerah dan Kementerian Agama Provinsi Jabar untuk evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka melalui tahapan yang ketat, termasuk kegiatan susur sungai yang sudah menelan korban jiwa.
"Saya sudah minta sesuai kewenangan, level SMP Tsanawiyah itu ada di bupati dan Kemenag untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh," ucapnya.
Baca Juga: 11 Siswa Ciamis Wafat Saat Susur Sungai, Ridwan Kamil Minta Evaluasi
Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Susur Sungai Maut
Baca Juga: [BREAKING] 11 Siswa Mts Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka