Ridwan Kamil Menduga Emmeril Hanyut di Sungai Aare karena Keram
Keluarga ikhlas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan pengajian keluarga di Gedung Pakuan, akhir pekan kemarin. Di sela-sela pengajian Ridwan Kamil menjelaskan kemungkinan yang menimpa anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, yang hanyut terbawa arus ketika berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss pekan lalu.
Emil menuturkan, kepergian Eril, sapaan Emmeril, ke Swiss adalah untuk niat mencari ilmu seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Namun dalam perjalannya, Eril akhirnya harus meninggalkan Ridwan Kamil dan keluarga.
Menurutnya, pada saat kejadian hanyutnya Eril, dia diduga mengalami keram. Logika ini memungkinkan karena Eril sebenarnya memiliki tubuh yang lebih tinggi dari Ridwan Kamil.
"Usia sedang bagus-bagusnya, hobi berenang, dan ada lisensi menyelam. Makanya secara logika seharusnya aman-aman saja. Tapi inilah namanya musibah, dan setiap musibah kita harus menyampaikan Innalillahi wa Innailihi Rojiun," ujar Ridwan Kamil dalam rekaman video diterima IDN Times, Senin (6/6/2022).
1. Susuri sungai setiap hari untuk cari Emmeril
Dia menuturkan, sejak tiba di Swiss setelah dapat informasi Emmeril hanyut, dirinya ikut serta melaukan pencariaan dengan menyisir sungai. Setiap harinya selama 7 hari Emil berjalan 5 hingga 8 kilometer (km), berharap bisa menemukan Emmeril.
Di Swiss, hukum pencarian orang hilang mencapai tujuh hari secara intensif. Kemudian pencarian masuk status rutin, di mana hanya melakukan pengecekan biasa.
"Nanti status hukumnya satu tahun baru dinyatakan sudah tidak eksis lagi atau bagaimana," kata dia.
Baca Juga: Hari Pertama Kerja, Ridwan Kamil Bawa Arkana Misbach ke Gedung Sate
Baca Juga: Atalia Curhat Rindu Eril: Ril, Kamu di Mana? Sini Pulang