TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Dukung Uji Klinis Vaksin Anhui Untuk COVID-19

Makin rutin vaksinasi, makin tercapai herd immunity

Dok. Humas Jabar

Bandung, IDN Times - Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan dukungan dalam uji klinis tahap III vaksin Anhui yang rencananya digunakan untuk melawan COVID-19. Vaksin ini akan diuji klinis di Bandung dan Jakarta dengan melibatkan 4.000 relawan.

Emil, sapaan akrabnya, menuturkan jika kebutuhan vaksin COVID-19 saat ini sangat tinggi, termasuk di Jawa Barat sendiri, namun selama ini pemenuhan vaksin masih minim. Di Jabar saja permintaan untuk melakukan vaksin kepada mereka yang berhak, nyatanya baru bisa terpenuhi 20 persen.

Dengan adanya vaksin varian baru dari Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd, Emil berharap vaksinasi COVID-19 nantinya bisa berjalan lebih cepat.

"Kalau terlau lama vaksinasi nanti herd immunity tidak tercapai. Karena rentang disuntik pertama dan terakhir antibodi ini kan tidak setara, sehingga kecepatan penyuntikan menjadi penting," ujar Emil dalam sambutan persiapan uji klinis tahap III vaksin Anhui, Rabu (3/3/2021).

1. Percuma ada tempat penyuntikan dan vaksinator kalau vaksinnya tidak ada

Ilustrasi vaksin. Dok. Antara Foto

Emil menuturkan, selama in Pemprov Jabar sudah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana mulai dari sumber daya manusia (SDM), vaksinator, hingga gedung serba guna yang bisa dipakai untuk vaksinasi massal. Namun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut tidak akan berguna jika vaksin COVID-19 yang dibutuhkan untuk vaksinasi tidak tersedia.

"Kita kerahkan semua ide untuk percepatan. Tapi dengan catatan, barangnya ini ada. Kalau tidak ada juga bagaimana (mau vaksinasi massal)," kata dia.

Maka, negara manapun yang mempunyi uang saat ini, kata Emil, belum tentu bisa mendapatkan vaksin karena produksi yang masih terbatas.

2. Butuh produksi besar-besaran untuk mempercepat herd immunity

Proses simulasi vaksinasi COVID-19 yang dipantau oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (18/12/2020). Dok. Humas Pemprov Jatim

Dia mengatakan, untuk mempercepat kekebalan komunitas atau herd immunity maka produksi vaksin COVID-19 pun harus diperbanyak. Dengan adanya uji klinis vaksin Anhui di Indonesia, diharapkan kebutuhan vaksin dalam negeri yang sangat banyak bisa segera terpenuhi.

Meski demikian, Emil meminta agar uji klinis ini dilakukan secara benar dengan mengikuti standar internasional. Sehingga, ke depannya, vaksin tersebut bisa digunakan dan mendapat izin edar agar bisa dipakai oleh masyarakat.

"Mudah-mudahan ini (uji klins) bisa menuatkan semangat kita agar vaksinasi bisa disukseskan," ungkap Emil.

3. Kalangan kampus pun harus segera dapat vaksinasi

ANTARA FOTO/Fauzan

Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti mengatakan, uji klinis yang dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Unpad diperkirakan bisa selesi hingga enam bulan. Setelah itu akan dicek efikasi serta izin dari BPOM dan MUI untuk segera diedarkan.

Pihak Unpad berharap proses ini rampung dengan hasil yang memuaskan, sehingga tahun ini bisa semakin banyak vaksin yang bisa digunakan oleh masyarakat.

"Dengan adanya berbagai vaksin kami berharap bahwa dosen, pegawai, dan mahasiswa bisa juga mendapat vaksinasi," ungkap Rina.

Baca Juga: Relawan Uji Klinis Vaksin Anhui Dilarang Ikut Vaksinasi COVID-19

Baca Juga: [FOTO] Vaksinasi COVID-19 Bagi Pedagang Hingga Guru di Tangerang

Berita Terkini Lainnya