PWNU Jabar Ikut Kritik Jokowi Soal Rencana Investasi Pabrik Miras
Minuman keras bisa merusak moral bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat ikut bersuara terkait Peraturan Presiden yang memperbolehkan berdirinya pabrik minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di beberapa daerah. PWNU Jabar menyarankan, sebaiknya Presiden membuka investasi di bidang lain yang lebih banyak manfaatnya.
"Kami secara khusus dari NU, khususnya PWNU Jabar tidak sepakat dengan kebijakan tersebut, karena apa pun alasannya jika kita bicara soal manfaat dan mudharat, sisi manfaat dan perkara yang membahayakan, miras sisi mudharat-nya lebih banyak dibanding sisi manfaatnya," ujar Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah saat dihubungi, Senin (1/3/2021).
1. Investasi pabrik miras lebih banyak sisi negatifnya
Hasan Nuri atau yang akrab disapa Gus Hasan mengatakan, dampak negatif dari miras tidak hanya dirasakan sekarang. Keberadaan pabrik miras yang nantinya semakin menjamur bisa menjadi ancaman buat masa depan generasi Indonesia.
"Kita sepakat dari NU Provinsi Jabar, tidak setuju dengan adanya pembukaan investasi dalam minuman keras," kata Gus Hasan.
Menurutnya, investasi untuk mendongkrak perekonomian Indonesia tak hanya berasal dari miras. Lebih baik mengejar investasi dari sisi lain yang memberikan dampak positif dari segala aspek.
Baca Juga: Pesta Miras pada Malam Tahun Baru 2021, 4 Warga Kediri Tewas
Baca Juga: Tenggak Miras Oplosan, Dua Pelajar di Bandung Barat Tewas