Preman Minta Rp1,5 Juta di TPU Cikadut Khusus Jenazah COVID-19, Hoaks!
Jangan sampai ada preman di tempat pemakaman umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Beredar informasi berantai dari salah satu jejaring sosial yang menyebutkan adanya penolakan terhadap petugas mobil ambulance yang akan memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung.
Dalam pesan berantai itu disebutkan, ada oknum preman yang mengancam sopir ambulance pembawa jenazah COVID-19 agar memberikan uang sebesar Rp1,5 juta. Namun, informasi yang dinilai meresahkan tersebut dipastikan kabar bohong alias hoaks.
Kepala UPT Pemakaman Wilayah 3 Kota Bandung Sumpena memastikan, tidak ada pemungutan sepeserpun atas kendaraan yang akan mengantarkan jenazah ke TPU Cikadut yang dipersiapkan Pemkot Bandung untuk memakamkan jenazah meninggal karena virus corona (COVID-19).
"Tidak ada itu pak. Hanya masalah miss komunikasi saja" ujar Sumpena saat dihubungi, Senin (20/4).
1. Sopir mobil ambulance hanya terlalu kencang saat melintas kawasan Cikadut
Sumpena menuturkan, dari informasi yang dia terima, warga merasa kesal kepada pengemudi ambulance karena yang bersangkutan terlalu kencang saat memacu kendaraan melewati rumah warga. Padahal, untuk menuju TPU tersebut harus melintas jalan yang tidak lebar dan banyak anak-anak bermain.
"Jadi pas jalan itu mobil dirasa bisa membahayakan anak yang lain pada main di jalan. Mobilnya kekencangan makanya ditegur warga," papar Sumpena.
Baca Juga: Ingat! Tidak Semua Jenazah yang Dikubur adalah Korban COVID-19
Baca Juga: Kisah Sopir Ambulans Antar Jenazah COVID-19 ke Pulau Madura