TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peringati Hari Kemerdekaan, 400 Ribu Warga Jabar Ikut Vaksinasi Massal

Orang tua jadi sasaran utama vaksinasi

Vaksinasi massal di Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan vaksinasi massal kepada 400 ribu warga di 27 kabupaten/kota. Pemberian vaksin tersebut juga dalam rangka HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus dan HUT Provinsi Jawa Barat pada 19 Agustus.

Ketua divisi percepatan COVID-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan, jumlah vaksinasi per hari di Jabar sebulan lalu hanya 62 ribu. Sementara per hari ini angkanya naik hingga 146 ribu per hari warga mendapat vaksin.

Saat ini Pemprov Jabar tengah berupaya agar vaksinasi bisa mencapai 400 ribu per hari. Keinginan tersebut bakal diujicoba pada 28 Agustus.

"Nanti akan vaksin serentak di 27 daerah. Kita akan simulasi total 400 ribu per hari di sini," ujar Dedi ditemui saat pelaksanaan vaksinasi massal di Gor Saparua, Jumat (13/8/2021).

1. Ada lima daerah yang jumlah vaksinasinya masih rendah

Ilustrasi vaksinasi ibu hamil. Dok/Humas Pemkot Solo

Menurut Dedi, jumlah vaksinasi di Jabar memang belum mencapai target per harinya. Masih ada sekitar lima daerah yang jumlah penerima vaksinnya sedikit di antaranya Garut dan Ciamis.

"Besok juga saya akan ke Ciamis untuk mempercepat upaya vaksinasi khususnya lewat siswa sekolah," kata dia.

Skema yang digunakan adalah siswa yang akan divaksin harus membawa orang tua serta kakek neneknya. Sehingga ketika datang untuk vaksin harus langsung lima orang.

2. Orang tua harus segera mendapat vaksinasi

pexels.com/@shvetsa

Khusus orang tua yang belum divaksin, lanjut Dedi, diharap bisa segera ikut vaksinasi massal. Musababnya berdasarkan data orang meninggal akibat COVID-19 rata-rata di atas 40 tahun.

"Makanya kami ke setiap pokja di daerah untuk mempercepat ini (vaksinasi orang tua). Kita harus jadikan vaksinasi sebagai budaya," kata dia.

Baca Juga: Vaksinasi Lengkap Kurangi Risiko Kematian Nakes Akibat COVID-19

Baca Juga: Vaksin Impor Terdaftar di WHO, Erick: Vaksin Kita Bukan Kaleng-Kaleng

Berita Terkini Lainnya