TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

Relawan vaksin sinovac dalam kondisi baik

ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Bandung, IDN Times - Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Eddy Fadlyana memastikan, tahapan pengujian klinis vaksin Sinovac yang dilakukan pemerintah Indonesia tetap berlanjut. Walaupun saat ini pengujian vaksin virus serupa oleh perusahaan AstraZaneca, di Amerika Serikat dihentikan karena ada satu relawan yang mengalami sakit dan belum diketahui akibatnya.

Eddy enggan berkomentar panjang mengenai AstraZeneca. Namun, dia memastikan vaksin COVID-19 dari Sinovac lebih aman karena ini terbuat dari virus yang dimatikan. "Sehingga mempunyai tingkat keamanan yang tinggi," ujar Eddy kepada IDN Times, Kamis (10/9/2020).

1. Uji klinis vaksin ini harus dilakukan beberapa kali

Ilustrasi imunisasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski tingkat keamanannya tinggi, tetapi vaskin ini memiliki kelemahan di mana perlu dosis yang cukup banyak ketika disuntikan kepada relawan. Maka dalam uji klinis vaksin ini relawan akan mendapat beberapa kali penyuntikan.

"Dan mungkin perlu pengulangan," paparnya.

Terkait dengan kondisi relawan, sejauh ini belum ada yang mengeluh sakit tidak karuan. Palingan mereka hanya mengeluh ngilu setelah disuntik atau pusing dalam satu hingga dua hari.

Infografik Perkembangan Vaksin COVID-19 di Dunia (IDN Times/Arief Rahmat)

2. Vaksin dari Inggris pengujiann dihentikan sementara

Ilustrasi: Vaksin. freepik.com/user10860774

Uji klinis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford, Inggris, yang sudah memasuki tahap akhir, akhirnya dihentikan sementara waktu. Hal itu lantaran relawan yang sudah diimunisasi dengan vaksin tersebut tiba-tiba jatuh sakit. 

Juru bicara perusahaan AstraZeneca mengatakan, uji klinis tahap ketiga dihentikan sementara untuk meninjau kembali penyakit yang muncul dan belum bisa diidentifikasi. Mereka juga menggarisbawahi, efek merugikan dari vaksin COVID-19 itu hanya dirasakan oleh satu relawan saja.

Lagipula, lanjut jubir itu, penghentian sementara uji klinis vaksin adalah sesuatu yang wajar dalam proses pengembangan vaksin. 

"Sebagai bagian dari uji coba global secara acak dan terkendali, kami menggunakan proses standar pengujian vaksin. Oleh sebab itu, kami menghentikan sementara secara sukarela agar komite independen bisa meninjau kembali proses keamanan vaksin," kata juru bicara AstraZeneca yang dikutip dari harian Inggris, The Guardian, Rabu (9/9/2020). 

Juru bicara itu juga menjelaskan, proses investigasi yang akan dilakukan merupakan bagian dari integritas pengembangan vaksin. Dalam proses uji coba yang melibatkan relawan yang besar, hal semacam itu, kata jubir tersebut, bisa saja terjadi. 

Berapa banyak relawan yang dilibatkan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford itu?

Berita Terkini Lainnya