Pengamat: Pemda Harus Cerdas Alihkan Anggaran Untuk Penanganan COVID
Pemprov Jabar alihkan dana Rp140 T untuk kedaruratan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah daerah harus cerdik dalam penggunaan anggaran yang selama ini digunakan untuk infrastruktur ke penanganan COVID-19. Masyarakat harus menjadi target paling utama pemerintah dalam penggunaan dana yang dimilki.
Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Ina Primiana mengatakan sudah 1,5 tahun Indonesia menghadapi pandemik COVID-19, tapi ternyata ada gelombang kedua terjadi di luar dugaan banyak pihak.
Saat gelombang pertama, anggaran daerah banyak mengalami refocusing untuk menangani dampak pandemi. Dan gelombang kedua terjadi di saat kondisi anggaran belum sepenuhnya baik.
“Saat ini, ada kekurangan oksigen dan penderita tambah banyak tapi perlu bantuan obat, jadi (anggaran infrastruktur dialihkan) itu satu keputusan yang sangat baik,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (7/7/2021).
1. Dana pembangunan infrastruktur bisa dicari lagi
Ina pun mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan sejumlah daerah seperti Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung yang berani untuk melakukan recofusing (peralihan kebutuhan anggaran) untuk kepentingan masyarakat di kala pandemik.
Terlebih daerah tidak mungkin lagi meminta bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat. Kebijakan ini menurutnya potret kemampuan pemimpin daerah yang mampu melihat urgensi dari situasi yang terjadi dan anggaran yang tersedia.
“Masih ada dana bisa dialihkan, nanti untuk infrastruktur bisa dicari kembali, kalau engga ini (urusannya) nyawa ,” katanya.
Baca Juga: 2 Jenis Obat untuk COVID-19 yang Diizinkan BPOM, Tak Ada Ivermectin
Baca Juga: Krisis Oksigen, Wali Kota Bandung Pastikan Suplai ke Rumah Sakit Aman