TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penanganan Jenazah Positif COVID-19 di RSHS Bandung Sesuai Prosedur

Jangan ada penolakan terhadap jenazah yang akan dimakamkan

Ilustrasi pemakaman korban COVID-19. Dok. ANTARA FOTO

Bandung, IDN Times - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung membantah isu yang menyebutkan adanya penumpukan jenazah pasien yang meninggal karena terpapar virus corona (COVID-19). Dia menyebut selama ini tidak ada jenazah yang menumpuk karena jenazah tidak bisa disemayamkan secara benar.

"Saya nyatakan itu tidak benar dan memang Alhamdulillah bahwa berkat bantuan dari unsur Muspida di Jabar seluruh jenazah COVID-19 sudah dapat dimakamkan dengan baik," ujar Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman melalui siaran pers, Kamis (2/4).

1. Masyarakat jangan khawatir, penanganan jenazah ini sudah sesuai prosedur

IDN Times/Dwi Agustiar

Kamaruzzaman menuturkan, memang beberapa hari kemarin kami mendapatkan informasi penolakan terkait dengan penguburan jenazah dan dikhawatirkan oleh mereka jenazah itu dapat menularkan. Namun, dia memastikan bahwa RSHS sudah melakukan penanganan yang sesuai dengan prosedur yang sangat ketat.

"Sehingga tidak memungkinkan terjadinya penularan baik kepada lingkungan ataupun masyarakat yang berada di sekitar pemakaman," ujarnya.

Kamaruzzaman pun mengimbau agar masyarakat dapat menerima jenazah-jenazah yang sudah selayaknya untuk dikuburkan di pemakaman.

2. Jenazah tidak akan mencemari tanah dari virus COVID-19

Istimewa

Sementara itu, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Yoni Fuadah Syukriani ikut memberi tanggapan akan hal ini. Dia menyesalkan sikap penolakan yang dilakukan oleh warga.

Menurutnya, jenazah pasien yang positif terinfeksi dipastikan aman dan tidak akan mencemari tanah dan air tanah. Bahkan, virus yang sebelumnya berada di tubuh pasien itu dipastikan mati.

"Kami sangat menyesalkan. Setelah jenazah dimakamkan aman, Insya Allah, tidak akan ada pencemaran terhadap tanah dan air tanah. Ya, virusnya mati," kata dia ketika dihubungi, Rabu (1/4).

Berita Terkini Lainnya