TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peminat Vaksin Booster Rendah, Yana Mulyana: Kesadaran Warga Menurun

Pemkot Bandung Targetkan 50 persen hingga Agustus 2022

Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung kembali menggenjot angka capaian penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster hingga Agustus 2022, mendatang. Ditargetkan, pada akhir Agustus nanti angka pencapaian penerima vaksin booster di Kota Bandung mencapai sudah melebihi 50 persen dari saat ini. 

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini angka penerima vaksin booster di Kota Bandung baru mencapai 35 persen. Penambahan angka penerima vaksin sedikit melambat dari program vaksinasi dosis pertama dan kedua.

"Kami sebenarnya menargetkan pada Agustus nanti bisa mencapai di atas 50 persen. Mudah-mudahan kami bisa melakukan percepatan," kata Yana, Senin (11/7/2022).

1. Jangan hanya andalkan masker saat beraktivitas

Detail botol berisi vaksin COVID-19 Moderna. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Dia saat ini telah memerintahkan dinas kesehatan agar setiap kelurahan menyiapkan tempat vaksinasi agar ada 44 orang per hari yang bisa mendapatkan vaksin booster. Hitungan tersebut sudah sesuai dengan stok vaksin yang ada di Kota Bandung.

Menurutnya, penggunaan masker saja sekarang tidak bisa maksimal dalam mencegah penyebaran COVID-19. Maka, vaksin booster harus didapatkan warga ketika mereka sering beraktivitas dan bertemu banyak orang.

"Kami sih berharap ini jadi kesadaran (vaksinasi booster). Saya melihat kalau di Kota Bandung Alhamdulillah kesadaran untuk menggunakan masker masih cukup tinggi," paparnya.

2. Paksa warga dengan regulasi pemerintah kota

Wali Kota Bandung Yana Mulyana. IDN Times/Debbie Sutrisno

Karena presentase penerima vaksi booster di Kota Bandung masih di angka 35 persen dan kenaikannya lambat, Pemkot Bandung akhirnya membuat regulasi lebih dulu dari pemerintah pusat dalam kewajiban vaksin ketiga saat melakukan aktivitas di ruangan publik.

Hal ini juga dilakukan karena Pemkot merasa warga sudah banyak yang percaya COVID-19 hilang secara perlahan. Padahal pada kenyataannya angka orang posiif terpapar virus corona kembali naik.

"Sekarang kalau kami lihat indikator terjadi peningkatan Ya mudah-mudahan lah agak sedikit dipaksa lewat regulasi. Kami ingatkan lagi, mudah-mudahan percepatannya bisa dilakukan melebihi target dengan kesadaran tanpa razia," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya