TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minimalisir COVID-19, Peserta UTBK di Unpad Wajib Isi Data Riwayat

Manfaatkan aplikasi untuk pemantauan calon mahasiswa

Pendaftaran calon mahasiswa untuk ikut ujian UTBK di Unpad. IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Universitas Padjadjaran menjadi salah satu pusat penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar mulai Senin (12/4). Sebanyak 12.356 peserta mengikuti ujian di lokasi pusat UTBK Unpad.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, ada dua lokasi ujian yang diselenggarakan di pusat UTBK Unpad, yaitu kampus Unpad Jatinangor dan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Cibiru, Bandung. Pelaksanaan UTBK di Unpad kita lakukan sampai tanggal 28 April.

Mengingat pelaksanaan ujian dilakukan di tengah pandemik COVID-19, Unpad mengupayakan agar seluruh peserta berada dalam kondisi sehat ketika menjalani tes.Secara umum, peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad berasal dari wilayah di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Dengan demikian, peserta seminimal mungkin bukan berasal dari luar kota yang sengaja datang ke Unpad.

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, pusat UTBK Unpad secara khusus sudah mengeluarkan kebijakan bagi setiap peserta yang mengikuti ujian untuk mengisi aplikasi Mass Tracking di http://bit.ly/utbkunpad2021 minimal dua hari sebelum mengikuti ujian.

"Kebijakan ini dilakukan untuk memantau riwayat kontak peserta sebelum datang ke pusat UTBK Unpad. Karena itu, aplikasi ini wajib diisi langsung oleh peserta masing-masing," ujar Arief melalui siaran pers.

1. Pendataan mempersempit peluang penyebaran virus di kalangan calon mahasiswa

IDN Times/Istimewa

Arief menjelaskan, kebijakan mengisi aplikasi Mass Tracking bagi peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad merupakan implementasi secara nasional. Beberapa pusat UTBK mensyaratkan peserta untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19 ataupun hasil tes antigen/swab saat mengikuti ujian.

“Kami melihat secara praktikal (suket dan hasil tes) itu sulit karena kadang-kadang kalau seseorang sudah dites pun tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan ada kontak dengan positif COVID-19, sehingga kami gunakan software evaluasi diri sehingga memperkecil seseorang yang punya riwayat paparan COVID-19 untuk ikut UTBK di Unpad,” kata dia.

2. Ada empat bagian hasil dari pengecekan data ini

IDN Times/Istimewa

Dengan demikian, aplikasi ini merupakan langkah skrining awal untuk menutup akses masuk bagi peserta yang terindikasi terpapar COVID-19.

Hasil evaluasi pada aplikasi ini akan digolongkan ke dalam empat bagian, yaitu clear atau jika tidak ada riwayat kontak sama sekali, dicurigai, kemungkinan besar, serta positif COVID,

Jika hasil evaluasi peserta berada minimal pada golongan dicurigai, maka panitia akan melakukan tindakan pencegahan sesuai protokol penanganan Covid-19 Unpad, seperti membawa surat keterangan atau melakukan tes antigen dan swab di Klinik Unpad, hingga bisa menolak peserta untuk masuk ke kampus jika terbukti positif Covid-19.

Bagi peserta yang dinyatakan bebas atau clear, tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Panitia juga tetap melakukan standar pemeriksaan yang ketat sebelum peserta dinyatakan bisa masuk ke lokasi ujian.

Berita Terkini Lainnya