TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisruh Rumah Deret Tamansari, Korban Penggusuran Tutup Diri Bertemu Oded

Mereka kesal dengan Oded yang memerintahkan penggusuran

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Sejumlah korban penggusuran program Rumah Deret Tamansari di RW11, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan nampaknya menutup diri dan enggan bertemu dengan Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Mereka mengaku kecewa terhadap sikap Pemerintah Kota Bandung yang seakan tak peduli terhadap para korban penggusuran. Apalagi, korban penggusuran yang tinggal sementara di Masjid Al Islam itu menilai Oded hanya peduli kepada  warga RW 11 yang setuju dengan program pemerintah.

Sementara, untuk korban yang tidak setuju dan menolak penggusuran tidak pernah sekalipun ditemui Oded. Padahal, pascabentrokan penggusuran rumah tersebut banyak warga alami luka dan sekarang mayoritas mereka tinggal di Masjid Al-Islam yang berada tak jauh dari kawasan penggusuran.

"Gak mau ketemu mereka (Oded)," ujar Silvia salah satu warga RW 11 Tamansari, ditemui di Masjid Al-Islam, Senin (16/12).

1. Pada saat penggusuran warga mendapatkan perlakukan anarkis dari aparat

IDN Times/Debbie Sutrisno

Silvia menuturkan, pada saat penggusuran banyak warga yang mendapat perlakukan anarkis dari aparat yang menjaga baik Satpol PP, Polisi, hingga TNI. Salah satu yang mendapat perlakukan keji adalah suaminya, Enjo, alias Kang Ajo (39)

Dia menuturkan, atas perilaku anarkis aparat yang ikut mengamankan penggusuran, Kang Ajo saat ini mendapat empat jahitan di bawah kelopak mata sebelah kiri. Selain itu Ajo juga masih merasa sakit di bagian dada dan kepala karena dipukuli.

"Ajo pas kejadian itu mau selamatkan anaknya di atas masjid yang kena gas air mata, tapi dihalangin TNI. Terus disuruh pergi ke arah lain di mana di sana justru ada polisi. Saat mau kasih lihat KTP sebagai warga malah dipukul," ujar Silvia berdasarkan keterangan Ajo.

2. Ajo bahkan masih dipukuli di dalam ambulance saat menuju rumah sakit

Satpol PP Kota Bandung tengah mengeksekusi lahan warga Tamansari. (IDN Times/Galih Persiana)

Menurut Ajo, lanjut Silvia, dia bahkan masih dipukuli oleh aparat ketika berada di mobil ambulance dan akan di bawah ke rumah sakit terdekat. "Kemaluannya itu dipukul pake tabung gas," papar Silvia.

Hingga sekarang suaminya tersebut masih trauma atas kejadian kemarin. Selain itu kepala dan dadanya juga masih kerap sakit. Yang paling dikhawatirkan adalah di bagian kepala karena takut ada luka di bagian dalam.

3. Oded disebut tidak beritikad baik karena pada saat kejadian tidak menemui warga yang menolak

IDN Times/Bagus F

Sementara itu, Koordinator Forum Juang Tamansari Bandung Eva Eryani Effendi menilai selama ini memang tidak ada itikad baik dari Oded untuk bertemu dengan warga yang menolak penggusuran. Mereka hanya mendatangi warga yang setuju.

"Padahal kita ini ada di masjid dan melihat Oded hanya lewat saja. Kita salamin kirain mau datang ke masjid tapi gak ada," ujar Eva.

Atas kejadian penggusuran ini, Eva dan warga lainnya merasa pemerintah telah merampok hak mereka untuk hidup. Perampokan ini pun terorganisir dan tidak berprikemanusiaan.

"Wali kota sekarang tidak ramah HAM," ujarnya.

Baca Juga: Ricuh Penertiban Tamansari Bandung, Polri Periksa Puluhan Personelnya

Baca Juga: Warga Tunjukkan Status Tanah Tamansari yang Digusur Pemkot Bandung

Berita Terkini Lainnya