Kisah Toko Tekkie, Produsen Kue Keranjang di Bandung Sejak 1940-an
Produksi kue ini meningkat dibandingkan saat pandemik COVID
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Jelang perayaan Imlek penjualan berbagai macam kebutuhan hari raya tersebut meningkat, salah satunya adalah kue keranjang. Di Kota Bandung terdapat salah satu produsen kue keranjang yang kebanjiran order sebelum Imlek.
Toko Tekkie TQ 'asli' namanya. Toko ini berada di Jalan Pejagalan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Toko ini sudah berjualan kue keranjang sejak 1940-an. Pengelola toko sekarangan adalah Vincent Ruslianto, atau kerap disapa Ko Vincent. Pria 31 tahun ini menjadi generasi keempat yang mengelola produksi kue keranjang.
"Nama toko diambil dari buyut saya Tek Kie. Terus dilanjutkan kakek, Tek Siong, dan terakhir ayah saya Benny Ruslianto," ujar Vincent ditemui di tokonya, Rabu (18/1/2023).
1. Gunakan bahan tradisional
Dia menceritakan, toko ini sebenarnya tidak hanya memproduksi kue keranjang. Produk yang dibuat sendiri adalah tepung. Bahan ini yang kemudian dibuat kembali menjadi dodol dalam kue keranjang.
Selain tepung, bahan utama membuat dodol adalah gula. Kedua bahan ini memang ada di pasaran, tapi Toko Tekkie lebih memilih memproduksi bahan baku sendiri karena hasilnya akan berbeda pada rasa kue keranjang yang dijual.
"Kita tidak ada pakai bahan pengawet. Ini semua pakai bahan tradisional jadi tidak akan mengubah rasa," ujarnya.
Satu rahasia kue kerajang yang diproduksi Toko Tekkie adalah alat oven yang hanya dimilikinya.