TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Muda Harus Mulai Siapkan Dana Warisan untuk Sang Anak 

Mari kita kelola keuangan dengan baik dari sekarang

ilustrasi pengelolaan dana asuransi syariah (vecteezy.com/tapanakornkaow39714)

Bandung, IDN Times - Masyarakat Indonesia belum melakukan perencanaan keuangan pada usia 35 tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun. Hal ini berdasarkan hasil survei Financial Health Index 2022.

Bahkan dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2021-2025 menunjukkan hanya 5,25 persen dari responden yang yakin mampu mengelola keuangannya setelah masa pensiun.

Data lainnya menunjukkan, khususnya di Jawa Barat, masyarakat belum memiliki kemampuan pengelolaan yang baik dalam mengelola atau mempersiapkan dana darurat. Menurut laporan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025, masyarakat Jawa Barat cenderung menempatkan dana pensiun sebagai preferensi produk dan layanan jasa keuangan yang paling akhir.

Lalu apa yang bisa dilakukan anak muda untuk bisa mengeloa penghasilannya demi kesejahteraan masa depan?

1. Ikut asuransi untuk perencanaan keuangan jangka panjang

Dokumen IDN Times

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melakukan perencanaan keuangan yakni dengan ikut asuransi. Perlindungan jiwa untuk diri sendiri dan keluarga penting di tengah kondisi perekonomian yang naik turun dengan cepat.

Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul S. Kartono menuturkan, asuransi bisa mejadi solusi komprehensif yang dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang sesuai kebutuhan bagi keluarga, seperti dana warisan maupun dana pensiun.

Salah satu produk asuransi yang bisa digunakan adalah PRUAnugerah Syariah, di mana produk baru asuransi jiwa syariah tradisional dengan perlindungan jiwa seumur hidup sebagai bentuk warisan bermakna bagi keluarga tercinta.

"Produk ini merupakan inovasi pertama di industri dari Prudential Syariah sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa Syariah yang menyediakan manfaat dana usia mapan dan dibayarkan sekaligus saat peserta mencapai usia tertentu," kata Paul dalam diskusi di Bandung, Kamis (21/9/2023).

2. Kontribusi asuransi bisa dimulai dengan Rp500 ribu per bulan

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Paul, pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang yang baik juga didukung oleh data dari Survey of Adult Financial Literacy 2020 yang menunjukkan hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan, sementara 46 persen hanya memiliki satu minggu untuk bertahan hidup.

Dengan kontribusi Rp50 ribu per bulan, produk dari PRUAnugerah Syariah diharap dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas. Melalui PRUAnugerah Syariah, peserta mendapatkan Santunan Asuransi hingga 150 persen sejak awal kepesertaan.

Produk ini juga menawarkan dana usia mapan hingga 100 persen dari total kontribusi yang dibayarkan oleh peserta. "Inovasi ini menjadi komitmen kami untuk terus menyediakan kebutuhan finansial jangka panjang, demi membantu keluarga Indonesia meraih yang terbaik dalam kehidupan," kata dia.

Baca Juga: Manulife Luncurkan Asuransi untuk Kebutuhan Pensiun dan Pendidikan Anak

Baca Juga: Bikin Pialang Asuransi Ilegal, Seorang Pengusaha di Riau Ditangkap

Berita Terkini Lainnya