UMKM Kopi Binaan Telkom Soreang Tembus Pasar Eropa

Biji kopi Sunda Typica laku di Belanda dan Jerman

Bandung, IDN Times - UMKM Rumah Binaan BUMN Telkom Soreang, Kabupaten Bandung, Kopi Puntang tembus ke pasar Eropa. Produk green bean (biji kopi) unggulannya sudah diekspor ke Belanda dan Jerman.

Biji Kopi Puntang sendiri memproduksi jenis kopi arabika dan robusta dengan berbagai macam prosesing, di antaranya Sunda Typica dan Wine. Manager Operasional Kopi Puntang, Aditya Maulana mengatakan, pesanan ekspor dua negara ini masih pada biji kopi Sunda Typica.

"Tahun ini produk green ben itu dua ton itu ada ekspor. Kalau Wine belum ada, kalau untuk Sunda Typica yang natural dan single origin natural sudah," ujar Aditya, Kamis (21/9/2023).

1. Ekspor ke Belanda dan Jerman mencapai 300 kilogram

UMKM Kopi Binaan Telkom Soreang Tembus Pasar Eropa(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Jumlah ekspor biji kopi Sunda Typica ke Belanda dan Jerman ini tergolong cukup banyak bagi skala UMKM. Aditya mengatakan, permintaan untuk ekspor juga membuat optimistisme agar Kopi Puntang bisa unjuk gigi ke kancah internasional.

"Ekspor dua negara itu besaranya mencapai sekitar 300 kiloan, kalau gak salah untuk lot pertama. Untuk ekspor ini dua tahun terakhir dari tahun kemarin dan tahun ini," ungkapnya.

2. Produk Kopi Puntang disambut baik Belanda dan Jerman

UMKM Kopi Binaan Telkom Soreang Tembus Pasar Eropa(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Aditya menjelaskan, respons dari pecinta kopi di Belanda dan Jerman sangat positif. Hal itu dibuktikan dengan pesanan yang terus hadir sejak tahun lalu hingga saat ini. Maka itu ia cukup bangga produk asli Jawa Barat turut dinikmati warga Eropa.

"Bagus makanya repeat order. Untuk keloter pertama karena produk pascapanen, produk baru ada banget itu 300 kilo. Bukan per bulan jadi ini baru sebulan terakhir kami mengiriminya," katanya.

3. Kopi Puntang kini masih fokus pasar domestik

UMKM Kopi Binaan Telkom Soreang Tembus Pasar Eropa(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski sudah masuk pasar Eropa, Aditya mengatakan, pasar Kopi Puntang sendiri pada dasarnya masih fokus untuk melengkapi permintaan dalam negeri. Sebab, permintaan di dalam negeri cukup tinggi dan tidak menyasar satu jenis kopi seperti pasar Eropa.

Produksi pasar domestik biji Kopi Puntang dengan berbagai macam, dalam satu tahun mencapai sekitar sembilan ton. Pasar paling banyak ada di Kota Bandung, DKI Jakarta, dan Bali.

"Kami dahululan lokal karena pasar domestik ini lebih tinggi dan lebih bagus kecuali untuk beberapa jenis kopi. Rencana ekspansi paling besar ya untuk Sunda Typica, tapi kami ada kendala produksi dari pohon belum terlalu banyak," kata dia.

Selain itu, Aditya menambahkan, kondisi Kopi Puntang sendiri kini membutuhkan banyak dukungan modal untuk pengembangan produksi dan pemasangan. Sebab kata dia, sangat jarang ada pemodal yang mau ekspansi dari sektor hulu.

"Modal bukan kesulitan lagi tapi kekurangan," kata dia.

Baca Juga: 10 Potret Nagara Puntang yang Hits di Bandung, Mirip Jurassic Park 

Baca Juga: Wisata Gunung Puntang, Sarat akan Sejarah Kolonial Belanda

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya