Kawasan Hutan Jabar Diambil Keuntungannya dari Sektor Pariwisata
Pertumbuhan penduduk akan mengganggu kondisi hutan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Divre Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Cucu Suparman mengatakan, kawasan hutan yang ada di Jabar saat ini telah merambah bisnis di bidang pariwisata. Perkembangan tersebut dianggap menguntungkan terlebih dengan luas hutan di Jabar yang cukup luas mencapai 816.603 hektare.
Untuk menjaga agar kawasan yang dipakai untuk bisnis pariwisata tetap baik kondisinya, pengamanan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) serta sejumlah terobosan lain perlu dilakukan. Upaya ini juga guna menggali kembali potensi wisata hutan lainnya. Jika potensi itu berhasil dikelola, Cucu optimistis roda ekonomi masyarakat di sekitar akan berputar semakin cepat.
"Kita lakukan pemantapan kawasan, serta kolaborasi dengan masyarakat," kata Cucu saat menjadi pembicara dalam Jabar Punya Informasi (Japri), di Halaman Belakang Gedung Sate, Jumat (16/8).
Tren menanjak bisnis wisata tidak lepas dari panorama alam yang indah. Menurut Cucu, sekitar 15 persen pendapatan Perum Perhutani berasal dari wisata hutan. "Kawah putih, kawasan Ciwidey, kawasan Galunggung, Cilember, dan beberapa objek lain, kawasan di Bandung Utara seperti Cikole, potensi luar biasa dikembangkan dari potensi hutan dan kehutanan," katanya.
1. Perhutani mengancang-ancang masuk ke sektor energi terbarukan
Selain itu, Cucu menyatakan bahwa pihaknya tengah mengeksplorasi peluang bisnis perhutanan yang baru, termasuk mencari sumber energi yang terbarukan. Saat ini, kata dia, Perum Perhutani tengah mengembangkan biomassa yang merupakan energi kimia dari organisme.
"Salah satunya biomassa, dari jenis tanaman Kaliandra dan Gamal, produk akhirnya di antaranya Wood Pellet," ucapnya.
Wood Pellet sendiri merupakan bahan bakar pengganti batu bara yang dimanfaatkan untuk penghangat ruangan, kompor, dan pengeringan pakaian. Wood Pellet menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan kadar CO2 yang rendah, sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Baca Juga: Tambang Batu Bara Ilegal di Samarinda Dibongkar Satuan Polisi Hutan
Baca Juga: Kondisi Dua Polisi Cianjur yang Terbakar Berangsung Membaik