KAMI se-Jawa Minta Pemerintah Blokir dan Larang Penggunaan TikTok
Aplikasi TikTok bisa merusak budaya bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Aplikasi TikTok kembali mendapat sorotan karena dianggap berbahaya bagi perkembangan anak muda Indonesia. Hal itu dilakukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa.
Melalui keterangan pers, perwakilan KAMI Jawa Barat Syafril Sjofyan menuturkan, aplikasi TikTok bisa membahayakan perkembangan budaya Indonesia. Minimnya filtrasi budaya asing melalui gadget dan media sosial menjadi ancaman pertahanan, tak hanya bersifat militer, tapi juga nonmiliter.
Terkait budaya, perang budaya ini sangat lunak pihak yang ditaklukkan tak merasa kalah, malah sering kali justru menikmati.
"Menggunakan media gadget sangat ampuh karena sifat dasarnya adalah menghibur, media komunikasi audio visual tersebut efektif sebagai 'senjata perang' merusak tatanan budaya luhur bangsa sendiri," ujar Sofyan, Kamis (28/1/2021).
1. TikTok bisa jadi propaganda Tiongkok terhadap anak muda di seluruh dunia termasuk Indonesia
KAMI pn menilai, TikTok menjadi cara Tiongkok yang merambisi menjadi negara adidaya. Lewat aplikasi tersebut, banyak anak muda akan terpengaruh dengan berbagai hal yang diunggah pada aplikasi tersebut.
"Tiongkok melakukan propaganda dengan halus melalui TikTok yang sekarang telah menjangkiti kalangan muda dunia termasuk Indonesia," paparnya.
Dia pun menyebut, saat ini badan perlindungan data di Italia memblokir aplikasi media sosial TikTok untuk sementara. Musababnya, pakar medis telah memperingatkan tentang bahaya tantangan yang diambil oleh beberapa anak muda, yang menyebutnya sebagai scarfing atau permainan tersedak pada Gadget aplikasi TikTok, berakhir dengan terbunuhnya remaja usia 10 tahun di Palermo Italia.
Baca Juga: Viral Bangkit dari Koma karena TikTok, 10 Profil Stefanie Hariadi