ITB Pastikan Pakai Rektor Lokal untuk Periode Mendatang
Semua tata cara pemilihan akan dilakukan secara transparan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) bakal menggelar pemilihan rektor periode 2020-2025. ITB membuka kesempatan kepada putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Yani Panigoro menjelaskan, masa jabatan Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, akan berakhir pada 20 Januari 2020. Berdasarkan statuta ITB sebagai PTNBH, rektor yang baru harus sudah terpilih tiga bulan sebelum masa jabatan rektor sebelumnya berakhir.
Pendaftaran calon rektor rencananya dibuka sejak 5 hingga 30 Agustus. Semua pihak, masyarakat dari elemen mana pun memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam pemilihan rektor tersebut.
"Per 5 Agustus kemarin kita sudah membuka pendaftaran, penutupannya 30 Agustus. Jadi dalam satu bulan ini silakan mendaftar," kata Yani dalam konferensi pers di Gedung Annex, Selasa (6/8).
Salah satu syarat yang harus dipenuhi peserta pilrek (Pemilihan rektor) ITB tersebut, cukup bertentangan dengan wacana pemerintah yang ingin mendatangkan rektor asing. Karena aturan tersebut belum jelas maka pihaknya memastikan rektor ITB periode berikutnya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Kalau Oktober terpilih (rektor baru), harus kami mulai dari sekarang (pemilihannya), karena waktunya tidak terkejar. Isu (rektor asing) yang disebutkan tadi harus juga ada dasar aturannya," papar Yani.
Terlebih rektor yang baru hasil pilrek ini harus sudah terpilih pada Oktober atau tiga bulan sebelum masa jabatan rektor 2015-2020 berakhir. Sehingga pihaknya tidak bisa menunggu turunnya aturan baru atau membolehkan warga negara asing ikut serta dalam pilrek.
1. Mencari sosok bertaraf internasional
Di luar polemik rektor asing, Yani menilai untuk menjadi pucuk pimpinan dalam sebuah perguruan tinggi tidak mempersoalkan apakah yang bersangkutan orang dalam negeri atau orang asing. Yang lebih penting adalah bagaimana sosok tersebut dan seberapa besar kapabilitas orang itu ketika diberikan mandat sebagai rektor.
ITB sendiri saat ini lebih mementingkan sosok yang memiliki visi dan misi bertaraf internasional, bukan rektor asing. Definisinya bisa dilihat dari semua sisi. Rektor internasional bisa saja WNI tapi tarafnya internasional," katanya.
Baca Juga: Promosikan Ekowisata, IA ITB 80-Kemenpar Gelar Lomba Foto dan Video