Harga BBM Naik, Pengamat: Makin Sedikit Orang Naik Angkutan Umum
Organda sesalkan kenaikan harga BBM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan memberikan efek domino pada banyak hal di bidang transportasi. Salah satunya menurunnya jumlah pengguna angkutan umum.
Mayoritas masyarakat yang selama ini menggunakan kendaraan umum akan memilih membeli kendaraan pribadi khususnya motor untuk beraktivitas. Musababnya, tarif angkutan umum baik angkutan kota (angkot) atau ojeg akan naik dengan adanya pengurangan subsidi BBM.
"Sudah jelas ini akan ada peralihan karena motor dianggap lebih murah dalam hitungan kilometer. Motor mungkin butuh Rp20 ribu untuk 2 hari digunakan. Tapi uang sebesar itu tetap saja lebih murah ketimbang pakai kendaraan umum yang habis dalam sehari saja," kata Sony, Minggu (4/9/2022).
1. Berdampak pada kemacetan di perkotaan
Kondisi ini pun dapat berdampak pada kemacetaan. Harga BBM yang tinggi membuat orang ogah memakai kendaraan umum yang tartifnya juga naik. Mereka akan membeli sepeda motor yang bisa membuat kemacetan makin menjadi.
Di kota-kota besar, orang lebih memilih bepergiaan memakai sepeda motor dibandingkan mobil karena dianggap lebih hemat dan bisa menerobos kemacetan. Namun. Dengan makin banyaknya pengguna sepeda motor, maka kemacetan pun makin tidak bisa dihindari.
"Itu salah satu efek dominonya. Meski ukuran motor tidak besar, tapi karena banyak dan cara menggunakannya tidak baik maka akan timbul kemacetan di jalanan," ungkap Sony.