Disdagin Bandung Minta Pengrajin Tahu-Tempe Tak Mogok Produksi
Dari dulu persoalan kedelai tidak pernah selesai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ratusan pengrajin tahu dan tempe di Kota berencana mogok produksi selama tiga hari, 21-23 Februari 2022. Harga bahan baku kedelai yang melonjak mengharuskan pengrajin menaikkan harga jual. Kenaikan tersebut bakal dimulai setelah mogok kerja.
Soal rencana ini, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian pada Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa berharap pengrajin tak mogok kerja. Meski kondisi sedang sulit karena bahan baru harganya naik, tapi menghentikan produksi bisa membuat masyarakat kehilangan makanan tahu dan tempe.
"Kami mah kepada produsen kalau mau naik mah naik saja, tetapi ya kalau mau ngasih tahu ke masyarakat tidak perlu mogok inginnya," kata Meiwan, Selasa (15/2/2022).
Ia paham, bila pengrajin kesulitan dengan kondisi saat ini, namun memang peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di pasar lokal saja melainkan juga nasional dan bahkan internasional.
1. Harga kedelai naik sejak Desember 2021
Disdagin menyebut kenaikan harga kedelai di pasaran dikarenakan kebutuhan kedelai yang tinggi di Indonesia. Sementara saat ini harga kedelai impor juga tengah merangkak. Hal itu memicu kemungkinan kenaikan harga jual dari pengrajin tahu dan tempe.
Dari data Disdagin, saat ini harga kacang kedelai menyentuh Rp11.250 per kilogram, dari yang sebelumnya Rp9.000 per kilogram. Kenaikan ini sudah terjadi sejak Januari 2022 dan diprediksi akan terus naik di bulan ini.
"Jadi, sementara (harga) kedelai sudah mulai naik dari akhir Desember atau Januari. Awal kenaikan memang tidak besar, namun merangkak naik sedikit demi sedikit," kata Meiwan.
Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Produsen Tahu-Tempe Jabar Mogok Produksi