TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

COVID-19 Menggila, Sekda Bandung: Kafe Tak Boleh Layani Makan di Tempat

Sabar dulu yah jangan banyak ke luar rumah

Pelaku usaha yang tidak menjalankan protokol kesehatan diberikan sanksi tertulis Tim Terpadu Monitoring Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) dalam razia yang digelar Jumat 18 September 2020. (dok. Humas Sumut)

Bandung, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan tempat makan termasuk kafe tidak diperbolehkan untuk memberikan pelayanan makan di tempat hingga akhir Juni. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di Bandung.

Dalam beberapa hari terakhir, Ema menilai pengetatan yang dilakukan aparat sudah berjalan baik. Meskipun masih ada saja pelanggaran termasuk kafe yang tetap melayani pelanggan untuk makan di tempat.

"Kami pantau terus dan ditekankan ini oleh pak gubernur (Jabar). Dia juga akan mendapat pengaduan langsung (dari masyarakat)," kata dia, Senin (21/6/2021).

1. Jangan egois ingin menang sendiri

radioidola.com

Dia pun berharap masyarakat tidak egois di kala pandemik COVID-19. Meski ekonomi memang sangat sulit tapi harus ada kepedulian kepada sesama termasuk untuk meminimalisir penularan virus corona.

"Saling berempati. Jangan memandang kepentingan sendiri," kata Ema.

2. Pemkot Bandung lakukan sejumlah larangan agar tidak ada kerumunan

Warga yang mendapatkan hukuman push up karena melanggar prokes (IDN Times/ istimewa)

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung kembali memperketat aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang selama ini dirasa terlalu lunak. Sejumlah aturan bakal diterapkkan dalam 14 hari ke depan menyusul angka kasus COVID-19 yang semakin tinggi.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, berdasarkan berbagai masukan dan koordinasi sejumlah pemangku kebijakan di Bandung maka harus ada pengetatan untuk menekan kasus penyebaran virus corona. Terlebih kasus aktif di Bandung sangat tinggi per 15 Juni mencapai 1.375.

"Kita akan melakukan pengetatan aktivitas di kota Bandung ini berangkat dari hasil evaluasi kasus aktif yang melonjak signifikan dari Mei 2021 hingga Juni 2021," ujar Oded dalam konferensi pers di Balai Kota Bandung, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Bandung Siaga Satu COVID-19, Pesta Nikah Boleh tapi Kuota 50 Orang

Baca Juga: Ada 200 Kasus Ibu Hamil Positif COVID-19 di RSKIA Bandung

Berita Terkini Lainnya