TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berakhir Pekan di Bandung? Yuk Belanja Produk UMKM di KKJ-PKJB 

Mari beli produk lokal ketimbang impor

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Bank Indonesia bekerja sama dengan sejumah pemangku kebijakan menggelar kegiatan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kreaif Jawa Barat (PKJB) 2024. Kegiatan yang diselenggarakan di Trans Convention Center pad 28 Juni hingga 30 Juni ini menghadirkan puluhan UMKM yang berperan secara luring dan ratusannya lainnya secara daring.

UMKM yang ikut serta dalam pameran ini menjual beragam teh, kopi, hingga fesyen, hingga kerajinan lainnya. Bukan hanya membeli produk, pengunjung juga bakal disajikan konser musik yang menghadirkan Kahitna hingga Yura Yunita..

Dalam acara KKJ-PKJB pun terdapat banyak kegiatan bersama para pakar dengan berbagai tema, di antaranya diskusi mengenai wastra nusantara, pelatihan olahan pangan, hingga peragaan busana khas Jawa Barat.

1. Produk dari UMKM dalam negeri punya kualitas baik

IDN Times/Debbie Sutrisno

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman mengatakan, pameran ini merupakan upaya BI dalam pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama ini peran UMKM sangat penting dalam pertumbuhan perekonimian di dalam negeri karena memberikan sumbangsih pada produk domestik bruto (PDB) mencapai 60 persen.

"Kami selalu memberikan binaan pada UMKM akan mereka ke depan bisa meningkatkan penjualannya termasuk lewat ekspor dengan harapan bisa mencapai Rp1 triliun rupiah," kata Aida dalam pembukaan KKJ-PKJB 2024, Jumat (28/6/2024).

Menurutnya, potensi UMKM di Jabar masih sangat tinggi karena banyak sektor belum tergali secara maksimal. Misalnya dari segi pembiayaan pun masih mencapai angka 20 persen saja dan diharap bisa tembus di angka 30 persen.

2. Pembuatan nomor induk berusaha UMKM harus dipermudah

ekbis.indonews.com

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatma mengatakan, dalam mensejahterakan masyarakat pemerintah daerah bukan saja harus melihat dari perekonomian makro, tapi juga mikro di mana salah satunya adalah meningkatkan peran UMKM. Berbagai terobosan coba dijalankan di Jabar salah satunya dengan mempermudah pelaku UMKM mendapatkan nomor induk berusaha (NIB).

Nomor ini penting karena sekarang banyak pelaku usaha yang belum layak mendapatkan pendanaan dari perbankan (bankable). Dengan NIB tersebut diharap UMKM memiliki keabsahan sehingga bisa terbantu untuk mencari pinjaman kredit demi meningkatkan usahanya.

"Maka harapannya mereka bisa dapat izin usaha lebih mudah hanya 5 sampai 10 menit saja dengan online single submission (OSS)," ungkap Herman.

Dia menargetkan hingga 2023 sudah ada 1,4 juta NIB yang berhasil diterbitkan dalam lima tahun. Artinya setiap tahun ada sekitar 200 ribu lebih, dan tahun 2025 diharapkan bisa tembus di angka 1 juta setiap tahunnya.

Berita Terkini Lainnya