Beragam Cara Pemkot Bandung Tekan Angka Stunting
Ada 7 persen balita di Bandung masuk kategori stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menekan angka stunting. Dari data Dinas Kesehatan sekitar 7 persen balita di Kota Bandung masuk dalam kategori stunting. Angka tersebut sekitar 7.658.
Angka ini lebih baik dibandungkan 2019 di mana jumlahnya mencapai 9.567 balita. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, aksi konvergensi stunting tersebut dilakukan dengan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor.
"Pada tahun 2021 Kota Bandung telah melaksanakan 8 (delapan) aksi integrasi yang saling menguatkan satu sama lain dengan mengedepankan kolaborasi dan koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui sinkronisasi," kata Yana melalui siaran pers, Selasa (5/7/2022).
1. Lokasi khusus penanganan stunting di Bandung diperluas
Yana mengatakan, Pemkot Bandung terus berkomitmen memperluas cakupan lokus stunting. Dari awalnya hanya 15 kelurahan sekarang menjadi 30 kelurahan pada 2022.
Yana pun mengajak semua pemangku kebijakan untuk bersama-sama berkomitmen dalam menurunkan angka stunting. Selain itu, Pemkot bandung telah menjadikan pencegahan dan penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
"Sesuai dengan misi satu sasaran dua yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai mana telah tertuang dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023," ujarnya.
Baca Juga: 7 Persen Balita di Bandung Masuk Kategori Stunting