3.782 Penumpang Sudah Terbang dari BIJB Kertajati
Penumpang minta akses transportasi dari Bandung lebih cepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penerbangan dengan rute luar Pulau Jawa dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) resmi dialihkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Kesibukan aktivitas di BIJB pun terpantau sejak Senin (1/7) pagi. Penumpang mulai berdatangan sejak pukul 05.00 WIB untuk melakukan check in di counter maskapai penerbangan.
Direktur PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengatakan, sejauh ini sudah ada 3.782 penumpang terdiri dari 36 pergerakan pesawat yang terjadi pada Senin(1/7). Rute keberangkatan yang dilayani dari BIJB Kertajati yakni, Denpasar, Medan, Palembang, Lombok, Banjarmasin, Pekanbaru, Balikpapan, Pontianak, Batam, Surabaya, dan Makassar.
Sedangkan untuk kedatangan berasal dari Kota Surabaya, Denpasar, Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Palembang, Batam, Makassar, Balikpapan, Lombok dan Pontianak.
"Artinya ada 18 take off dan 18 landing di Bandara Kertajati hari ini dengan jumlah penumpang yang mendekati 3.800 orang," ujar Singgih dari siaran pers.
1. Tingkat okupansi penerbangan tinggi
Menurut Singgih, meski pemindahan rute penerbangan ini sempat berpolemik, tapi fakta di lapangan cukup menggembirakan. Sebab tingkat okupansi pesawat per penerbangan terbilang tinggi.
Untuk rute yang berangt ke Medan, Balikapapan, Denpasar, dan Batam load factor (LF) tersebut di atas 90 persen. Bahkan rute Batam yang dilayani maskapai Lion Air mencapai 100 persen. "Jika dirata-ratakan untuk hari ini LF dari pada penerbangan ada di angka 70 persen," kata Singgih.
Dari segi layanan kebandarudaraan, sudah tidak ada permasalahan berarti. Kebutuhan masyarakat di area terminal yang menggunakan jasa BIJB diperbantukan juga oleh karyawan PT BIJB untuk memperkenalkan seluruh fasilitas yang dimiliki. Sebab banyak masyarakat yang masih adaptasi dengan Badara Kertajati.
Sementara untuk layanan antar moda masyarakat memang masih ada yang bingung. Padahal sudah ada stasiun khusus di mana dalam satu stasiun itu ada 12 moda yang melayani.
"Dari situ karyawan kita kerahkan untuk membantu penumpang yang datang ataupun pergi untuk mengarahkan," katanya.
Untuk fasilitas umum di bandara berupa kawasan komersil, toilet, musala, ATM, money changer, dan bagasi pun tetap harus ada pengawalan khusus. Sebab tidak sedikit penumpang yang baru kali pertama menggunakan Bandara Kertajati sebagai tujuan terbang dan mendarat.
"Letaknya di mana mereka ini belum kenal. Kalau sering nantinya akan terbiasa dan tentu harapannya bisa terus memilih Kertajati untuk terbang," katanya.
Baca Juga: Sepinya Bandara Husein Setelah 13 Rute Penerbangan Dipindah ke BIJB
Baca Juga: Menjajal Bus Damri Gratis dari Bandung ke BIJB Kertajati di Majalengka