TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

125 Pasar Rakyat di Jabar Lakukan Sistem Jual Beli Online

Kalian pilih belanja online ke pasar apa lewat aplikasi

pixabay.com/Free-Photos

Bandung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperinda) Provinsi Jawa Barat berupaya mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk membuat sistem jual beli secara daring atau online melalui berbagai cara. PD Pasar di daerah bisa membuat aplikasi agar lebih mudah diakses masyarakat atau sekedar menggunakan pesan singkat melalui WhatsApp atau media komunikasi lainnya.

Kepala Disperindag Jabar M Arifin Soendjayana menuturkan, saat ini total ada 400 pasar rakyat yang dikelola masing-masing pemerintah daerah. Dari angka itu sudah ada 125 pasar yang memiliki sistem penjualan secara online.

"Hanya saja online-nya itu ada yang dikerjasamakan dengan agen distribusi lain atau ada yang hanya satu arah saja misal menggunakan media sosial atau WA. Kalau yang ini belum ada pengiriman ke distribusi," ujar Arifin dalam konferensi pers Rabu (3/6) sore.

1. Digitalisasi pasar dilakukan secara bertahap

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Masyarakat di setiap daerah bisa mengecek ke PD Pasar masing-masing apakah sudah ada pasar rakyat yang menggunakan sistem ini. Daerah yang sudah banyak menjalankan jual beli secara online ada di Bogor dan Bandung.

Arifin memastikan pihaknya terus mendorong setiap pemda melakukan digitalisasi pasar rakyat dari berjualan secara offline ke online. Ini juga untuk meminialisir penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

2. Penyampaian informasi gencar dijalankan

dok.Istimewa/Bhisma Adinaya TaniGroup

Menurut Arifin, masing-masing kepala daerah sudah mengimbau kepada PD Pasar atau pengelola pasar rakyat agar bisa melakukan sosialisasi kepada pembeli agar memaksimalkan belanja secara online.

Salah satunya menggunakan kendaraan roda empat untuk berkeliling atau berdiam di pasar sambil membawa pengeras suara mengimbau masyarakat bisa lebih banyak belanja dari jarak jauh.

3. Sudah banyak aplikasi yang berjualan kebutuhan pokok secara online

instagram.com/sayurbox

Di Indonesia berbelanja secara online sebenarnya sudah banyak dilakukan. Pun termasuk ketika kita ingin membeli kebutuhan pokok baik beras sampai sayuran segar.

Kita mungkin sudah mengenal aplikasi seperti Sayurbox, Happy Fresh, Tukangsayur, atau Perfect Cooking. Bahkan, PD Pasar Jaya pun tidak mau kalah, dengan menghadirkan layanan pesan antar.

Kini, ada pilihan baru lagi. Kedai Sayur meluncurkan layanan pesan antar bahan makanan secara daring. Langkah ini diambil untuk memenuhi kenaikan tajam permintaan sejak pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas penduduk dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona.

CEO Kedai Sayur, Adrian Hernanto mengatakan pasar produk pangan mulai berubah sejak persebaran COVID-19 merebak pada awal Maret. Permintaan dari hotel, restoran, dan kafe merosot, sedangkan permintaan dari tukang sayur dan pelanggan rumah tangga meningkat signifikan.

“Sebelum COVID-19, kami sangat confident dengan penjualan B2B ke hotel, restoran dan kafe. Growth-nya lebih dari 20 persen per bulan. Namun, semenjak bulan Maret, permintaan tersebut turun hampir 50 persen. Berbarengan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada permintaan yang berasal dari tukang sayur dan juga pelanggan rumah tangga,” kata Adrian beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sampah Sayur dan Buah yang Difermentasi Bisa Jadi Antivirus

Baca Juga: Di Rumah Aja! Disdagin & PD Pasar Bandung Sediakan Jasa Pasar Online

Berita Terkini Lainnya