TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumur Mengering, Warga Lagadar Terpaksa Beli Air Bersih Setiap Hari

Warga antre bantuan air bersih gegara sumur mengering

Salah Seorang Warga Kp. Cibogo, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung Tengah Membawa Air Bersih. (Rizki/IDN Times)

Bandung, IDNTimes - Warga Kampung Cibogo, RW 01, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengalami kesulitan air bersih akibat mengeringnya sumber mata air selama kemarau tahun ini.

Siti Carsiah (32), warga Kampung Cibogo, RT 02/01, Desa Lagadar mengatakan kekeringan mulai terjadi sejak tiga bulan lalu. Sumur yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari keluarganya airnya menyusut akibat kemarau.

"Saya biasanya ambil air dari sumur di rumah, cuma udah 3 bulan mulai menyusut. Airnya masih ada tapi kecil dan keruh jadi gak bisa dipakai," kata Siti saat antre pembagian air bersih, Jumat (6/9/2024).

1. Jadi langganan kekeringan

Dia mengatakan, kesulitan air bersih yang dialami warga selalu terjadi saat musim kemarau. "Memang setiap tahun kalau lagi musim kemarau di sini jadi langganan kekeringan, susah air. Sumurnya jadi kecil airnya dan keruh," ucap Siti.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, Siti dan warga lainnya terpaksa harus membelinya. Rata-rata ia harus membeli 6 jerigen air setiap harinya, dan terpaksa harus mengiritnya agar tidak cepat habis.

"Sehari biasanya saya beli 6 kompan (jerigen). Harganya Rp7.500 untuk 6 kompan itu. Saya beli terus dan harus irit-irit pake airnya," tuturnya.

2. Ratusan KK alami kesulitan air bersih

Siti dan warga lainnya berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan warga yang sulit mendapatkan air bersih setiap kemarau. "Harapannya mudah-mudahan segera ada solisi soalnya setiap tahun selalu susah air. Alhamdulillah hari ini ada bantuan air jadi sedikitnya bisa bantu," ucap Siti.

Ketua RW 01 Desa Lagadar Asep Sukana mengatakan total di wilayahnya ada sekitar 780 kepala keluarga (KK) yang mengalami kesulitan air bersih. Namun yang paling parah hanya di RT 01, 02 dan 03 saja.

"Ada 3 RT memang yang paling terdampak itu. Kesulitan air bersih setiap kemarau kalau di sini, jadi solusinya sementara warga terpaksa harus beli air," kata Asep.

Berita Terkini Lainnya