Bangunan Sekolah Ambruk, Siswa SDN di KBB Terpaksa MPLS di Lapangan
Bangunan sekolah ambruk karena pergerakan tanah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Puluhan siswa SDN 1 Babakan Talang, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat masih terkatung-katung usai bangunan sekolah mereka ambruk karena pergerakan tanah. Bahkan, para siswa disebut melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sebuah lapangan.
Ketua Komite SD Negeri 1 Babakantalang, Asep Nurul Hikmat mengatakan, KBM hari pertama siswa dilakukan di area lapangan tanpa kelas darurat seperti tenda. Hal ini dipicu keluhan orang tua siswa yang keberatan jika siswa harus bersekolah di SDN 2 Babakan Talang dan SDN Sukamanah.
"Hari pertama ini siswa terpaksa belajar di Lapangan Gombong yang jaraknya lebih dekat dengan domisili siswa. Selama ini pemerintah mengalihkan KBM di dua sekolah yang jaraknya cukup jauh dan dirasa memberatkan orang tua," kata Asep saat dihubungi, Senin (15/7/2024).
1. Orang tua siswa keberatan sekolah jauh dari pemukiman
Seperti diketahui bencana pergerakan tanah pada Februari 2024 menyebabkan seluruh bangunan sekolah ambruk akibat bencana tersebut sehingga ruangan kelas tak bisa dipakai. Untuk sementara, sebanyak 90 siswa SD ini menempati 5 ruang kelas kosong milik MTs Al-Ikhlas, dengan jaminan bahwa pemerintah akan relokasi bangunan sekolah serta pemukiman warga maksimal dalam waktu dua bulan.
Asep Nurul menjelaskan, setelah bangunan dulu terdampak bencana dan tidak dapat digunakan pemerintah setempat mengalihkan KMB ke fasilitas sekolah yang jaraknya cukup jauh. Setidaknya siswa harus berjalan kaki selama 30 menit atau lebih singkat jika diantar menggunakan kendaraan pribadi.
"Tetapi tidak semua orang tua bisa mengantar anaknya pakai motor, sementara berjalan kaki sudah dijalani selama lebih dari 6 bulan selama peralihan dan ini dirasa memberatkan," ujarnya.