IWD 2020 di Bandung: Jawa Barat Belum Ramah Perempuan
Jawa Barat dinilai masih belum ramah perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Bertepatan dengan International Womens Day (IWD) 2020, sejumlah massa yang tergabung dalam Kumpulan Wanoja Ngalawan (KAWAN) menggelar aksi kampanye di Gedung Sate, Bandung, Minggu (8/3).
Bukan hanya mahasiswa, ibu rumah tangga, NGO, dan buruh juga turut bergabung dalam aksi itu. Tampak sejumlah poster tuntutan tolak Omnibuslaw dibentangkan oleh massa aksi.
"Kita di sini ngebangun satu solidaritas bareng-bareng. Tujuannya untuk menyadari penindasan perempuan itu enggak hanya satu, tapi banyak, berkelindan, dan aspeknya luas. Yang mesti kita lakukan adalah menyatukan kekuatan itu ada di satu tempat, di mana kita menceritakan keresahan kita sama sama," ungkap Juru Bicara IWD Bandung 2020, Ana saat ditemui di sela aksi.
1. Kekerasan perempuan di Jabar didominasi KDRT
Ana menuturkan, kasus kekerasan perempuan di Jawa Barat masih tergolong tinggi. Dari catatan Sapa Institut, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mendominasi dari seluruh kekerasan perempuan di Jabar.
Sebanyak 294 data pelaporan kekerasan terhadap perempuan terjadi di Jawa Barat sepanjang 2019. Kekerasan itu terdiri dari 115 kasus KDRT, 79 kekerasan seksual, 67 human trafficking, dua kasus kekerasan TKW, dan beberapa kategori lainnya.
"Jawa Barat belum ramah perempuan. Dilihat dari pelecehan seksual di ruang-ruang publik, di kampus, kasus KDRT juga, itu juga kan akhirnya kalau misalkan pemangku kebijakan atau kitanya diam aja, dengan banyaknya kasus KDRT ya kan berarti menutup mata dari kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan," kata Ana.