TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Tengah Wabah Corona, Ada 486 Warga KBB Terjangkit DBD

Rata-rata pasien yang terjangkit berusia produktif

Ilustrasi penyemprotan fogging antisipasi DBD. (IDN Times/Muchammad Haikal)

Bandung Barat, IDN Times - Di tengah pandemi COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) melaporkan ada ratusan warganya yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) per Januari sampai pertengahan April 2020.

Tercatat sebanyak 486 orang dengan rincian 247 laki-laki dan 239 perempuan yang terjangkit DBD di KBB. Meski demikian, Dinas Kesehatan menyatakan belum mencatat adanya pasien meninggal akibat DBD di wilayahnya.

1. Rata rata pasien berusia 15 sampai 44 tahun

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan KBB, Dewi Murniati mengungkapkan, penderita DBD didominasi oleh warga yang berusia produktif. Rata-rata pasien tersebut berusia 15 hingga 44 tahun.

"Penderita DBD itu ada yang dirawat di rumah sakit dan ada juga yang dirawat di Puskesmas. Tergantung kondisinya saja," kata Dewi saat dihubungi, Jumat (17/4).

2. DBD mewabah sejak musim hujan

Ilustrasi Hujan (IDN Times/Sunariyah)

Dewi menuturkan, 486 orang yang terjangkit DBD itu merupakan data dari setiap rumah sakit dan puskesmas yang ada di KBB. Dari ratusan orang tersebut dipastikan tidak ada yang sampai meninggal dunia.

Menurutnya, kasus DBD ini ada karena sejak Januari hingga saat ini masih masuk pada musim hujan, sehingga kerap terjadi genangan air di lingkungan rumah mereka hingga menyebabkan nyamuk Aedes Aegypi berkembang biak.

"Meskipun sekarang kami menangani COVID-19, tapi upaya pencegahan dan penanganan DBD terus dilakukan. Terutama pencegahan yang dilakukan pihak puskesmas," ucapnya.

3. Pencegahan bisa melalui pemberantasan sarang nyamuk

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Untuk menekan angka kasus DBD, Dewi menyebutkan Dinkes sudah melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), termasuk mengadakan pelatihan pencegahan DBD untuk para kader tersebut.

"Kami juga sosialisasi melalui media promosi kesehatan. Kalau fogging kami melakukannya sebelum pandemi COVID-19 pada Januari sampai Februari," ujar Dewi.

Berita Terkini Lainnya