TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terdampak Kenaikan BBM, 35 Ribu Nelayan di Jabar Bakal Dapat BLT

Nelayan akan dapat uang tunai langsung sebesar Rp500.000

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Sebanyak 35 ribu nelayan di Jawa Barat (Jabar) bakal diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Bantuan ini diberikan karena para nelayan terdampak kenaikan harga BBM subsidi.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, bantuan nelayan yang terdampak kenaikan harga BBM subsidi sudah ditentukan besarannya. Nantinya para nelayan di Jabar akan diberikan bantuan berupa uang tunai.

"BLT nelayan sudah diputuskan, kemarin angkanya Rp500.000 untuk empat bulan yang akan diberi secara tunai Rp150 ribu per bulan untuk nelayan," ujar Uu di Gedung Sate, Selasa (20/9/2022).

1. Bantuan akan diberikan tunai secara langsung

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Uu menjelaskan, dampak kenaikan BBM subsidi tidak hanya dirasakan pada sektor transportasi darat. Untuk transportasi laut, para nelayan juga mengalami kesulitan dalam membeli BBM subsidi karena harga tergolong tinggi.

"Bantuan diberikan secara tunai, seperti biasa, kalau voucher ribet. Seperti yang disampaikan tadi di rapat, maka lebih baik dengan tunai," ungkapnya.

2. Uu minta pemerintah pusat memerhatikan betul data penerima manfaat

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Soal nelayan yang menerima BLT BBM subsidi ini, Uu mengatakan, hal itu tetap akan dilakukan dengan aturan yang sesuai. Para nelayan akan tetap didata dan diverifikasi agar bantuan tepat sasaran.

"Saya juga minta pemerintah pusat untuk memvalidasi data yang di daerah sehingga ada unsur keadilan. Jangan sampai yang kaya dapat, sementara yang seharusnya dapat, karena tidak ada uang atau miskin malah enggak dapat. Itu yang tidak kita inginkan," katanya.

3. Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar mulai melakukan pendataan

Ilustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sedangkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Hermansyah mengatakan, pendataan nelayan yang menerima bantuan tengah dilakukan melalui kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (Kartu Kusuka).

"Kemudian data ini harus disandingkan dengan Dinsos DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) agar tidak terjadi overlap atau dapat lebih dari satu kali bantuan atau dari berapa sumber. Validasi juga akan kita lakukan," ujar Hermansyah.

Baca Juga: Kembangkan Sektor EBT, MUJ Bakal Buat PLTS Untuk Nelayan Jabar

Baca Juga: Nelayan Pantura dan Selatan Jabar Mulai Kekurangan Kuota BBM! 

Berita Terkini Lainnya