TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tarif PCR Jadi Rp300 Ribu, Ridwan Kamil Minta Lebih Murah Lagi

Ridwan Kamil mendukung harga PCR diturunkan semurah-murahnya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Indonesia meminta layanan tarif PCR COVID-19 semakin turun harga menjadi Rp300 ribu. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil berpendapat bahwa penurunan harga itu sangat masuk akal dan dapat diterima oleh masyarakat.

"Saya mendukung harga tes itu semurah-murahnya. Kalau pak Jokowi mengarahkan di bawah 300 ribu, itu akan lebih meringankan. Kalau bisa lebih murah lagi," ujar Emil, Selasa (26/10/2021).

1. PCR masih diharuskan dalam masa pandemik COVID-19

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Menurutnya, harga PCR harus semurah-murahnya namun pengamanannya juga harus maksimal. Seluruh metode tes COVID-19 dikatakannya masih diperlukan dalam kondisi seperti saat ini.

"Kalau tanpa testing baik antigen atau PCR, kita ibaratnya terlalu gegabah karena kita belum usai (pandemi). Baru surut COVID-19-nya," ungkapnya.

2. Emil usul hasil PCR lebih cepat dikeluarkan

Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Emil juga mengusulkan pada pemerintah bahwa tidak hanya harga yang harus diturunkan oleh pemerintah pusat, melainkan juga hasil PCR harus bisa lebih cepat dari kondisi sebelumnya.

"Jangan terlalu lama-lama (hasilnya). Kasihan kan, tidak semua orang bepergian itu untuk wisata. Ada urgensi keluarga dan lain-lain," ucapnya.

3. Emil berharap ada cara pengetesan baru yang bisa mengeluarkan hasil lebih cepat

mBioCoV-19, RT-PCR Kit buatan BPPT dan PT Bio Farma (dok. Bio Farma)

Emil menambahkan, masyarakat harus tetap waspada dan tidak mengabaikan semua aturan penanganan COVID-19. Sebab, ia mengatakan, saat ini status Indonesia khususnya Jabar masih dalam pandemik corona.

"Mudah-mudah secepatnya ada ukuran baru pengetesan lebih murah. Tapi kewaspadaan tidak bisa ditawar-tawar," kata dia.

Baca Juga: Gara-gara Produk Impor, Alat Tes PCR Buatan RI Kurang Dilirik

Baca Juga: Ketua Satgas IDI: Dokter Tidak Dapat Komisi dari Penjualan PCR!

Berita Terkini Lainnya