TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPID IngatkanTragedi Kanjuruhan Tak Dikapitalisasi Lembaga Penyiaran

Kedukaan jangan dimanfaatkan untuk kejar rating

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Malang usai tragedi yang menelan lebih dari 130 korban jiwa. (dok. Kemenko PMK)

Bandung, IDN Times - Tragedi meninggalnya ratusan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan menjadi peristiwa kelam sepak bola Indonesia. Peristiwa itu juga menjadi sorotan publik, tidak terkecuali Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar).

Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, dari peristiwa ini selayaknya semua berduka cita. Ia pun meminta lembaga penyiaran untuk tidak mengapitalisasi kasus tersebut dengan tujuan mengejar rating.

"Kita semua berduka, janganlah kedukaan ini dimanfaatkan untuk kapitalisasi demi rating. Silakan diberitakan dengan arif, dorong rekonsiliasi, kembangkan jurnalisme damai, dan jangan demi rating lantas mem-blow-up-nya," ujar Adiyana, Selasa (4/10/2022).

1. Lembaga penyiaran memiliki tanggung jawab agar tidak menimbulkan trauma

CNN Indonesia

Sesuai dengan kapasitasnya sebagai regulator dan pengawas lembaga peyiaran, Adiyana menjelaskan, UU Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 menegaskan, penyiaran diarahkan untuk memperkukuh integrasi nasional dan mewujudkan penyiaran sebagai perekat sosial.

"Dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), lembaga penyiaran juga memiliki tanggung jawab agar pemberitaan tidak menimbulkan trauma, apalagi dalam kasus tragedi yang menimbulkan korban meninggal," kata Adiyana.

2. Lembaga penyiaran jangan sampai mengorbankan duka

IDN Times/Galih Persiana

Pada Pasal 23 Standar Program Siaran, kata dia, Program Siaran dilarang memuat adegan kekerasan secara detail seperti tawuran, pengeroyokan, perang, pengrusakan barang, tindakan sadis dan sebagainya.

"Benar bahwa penyiaran juga berfungsi ekonomi. Makin banyak ditonton, makin tinggi rating-nya, dan itu akan berpengaruh terhadap iklan. Tapi sebagai orang timur, apakah kita akan menjual kekerasan dengan mengorbankan anak bangsa yang berduka?" kata dia.

Baca Juga: Media Asing Soroti Aksi Polisi Tangani Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga: Suporter Guam Prihatin atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan  

Berita Terkini Lainnya