TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWF 2021: Data Jadi Modal Penting untuk Menulis Indepth Article

Menulis indepth artikel todak hanya menulis panjang

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Menulis indepth reporting atau indepth artikel tidak hanya sekadar tulisan panjang. Lebih daripada itu, penulis harus menyertakan data yang mendukung untuk memperkuat sebuah produk tulisan indepth artikel.

Hal ini disampaikan langsung oleh Vany El-Rahman, Senior Reporter IDN Times, dalam acara Indonesia Writers Festival 2021 atau IWF 2021 pada sesi Write With Your Heart, Indepth Article yang digelar melalui daring, Sabtu (30/10/2021).

1. Data adalah penguat tulisan indepth artikel

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dalam sesi ini, Vany mengatakan bahwa dalam sebuah produk indepth article penulis tidak hanya menyuguhkan tulisan panjang pada pembaca, melainkan harus diperkuat dengan data.

Bahkan, dalam dunia jurnalistik ada sebuah adigum "Don't tell me the word just tell number" (Jangan berikan kata-kata cukup berikan nomor). Menurutnya, adigum itu cukup tepat untuk menggambarkan bahwa data sangat dipentingkan.

"Jadi kenapa data itu penting dalam artikel Indepth, karena kita butuh unsur penguat yaitu data," ujarnya.

2. Data bisa memperkuat narasi artikel

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Data sendiri harus disesuaikan dengan subyek penulisan indepth article. Vany bilang, sedikitnya ada dua fungsi data dalam tulisan indepth article. Pertama, data sebagai pengarah tulisan, di mana data berguna untuk pendekatan dengan mengelaborasi mengapa dan bagaimana.

Kedua data memperkuat artikel, dalam arti data dijadikan sebuah penguat narasi dari tulisan itu sendiri.

Ia mencontohkan sebuah indepth article dengan mengambil tulisan ekonom senior Muhammad Chatib Basri dalam sebuah media cetak yang mengulas tingginya pengeluaran masyarakat Indonesia dengan penyampaian yang ringan, namun diiringi data yang kuat.

"Dalam tulisan itu, ia cerita bagaimana anak SMA menggunakan handphone branded dan kemudian dalam artikel ini juga ada pembanding dengan bos-bos. Dalam tulisan ini ia ingin menyampaikan pengeluaran masyarakat Indonesia tinggi. pada intinya ia perkuat narasi dengan data," ucapnya.

3. Data bisa dicari dalam platform digital

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Urusan memperoleh data untuk sebuah indepth article di era digital tidak selamanya sulit. Vany mengatakan, saat ini data sudah mudah diperoleh secara umum melalui platform digital dan tinggal mencantumkannya.

"Data sekarang banyak banget, dan lebih mudah memilih dan memilah data, daripada kita mencari data," katanya.

Vany menjelaskan, data-data itu bisa diambil dari berbagai sumber mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS), laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), lembaga riset dan banyak lagi lembaga-lembaga lainnya.

Ia menekanka jika berbagai data bisa dimanfaatkan selama mengandung fungsi dalam produk pers.

"Kenapa data uang kas bisa jadi dalam data indepth article, dalam media masa gak bisa, tapi dalam media persma tertentu bisa," kata dia.

Baca Juga: IWF 2021: 5 Tips Menulis Skrip Vlog yang Menghibur dari Aulion

Baca Juga: IWF 2021: 5 Tips Riset ala Jalal untuk Menulis Opini Cerdas, Catat!

Berita Terkini Lainnya