DPRD Jabar Menilai Ridwan Kamil Terburu-buru Umumkan New Normal
Dari PSBB masih banyak pekerjaan yang harus disempurnakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat dari Partai Gerindra, Daddy Rohanady menyebut Gubernur Jabar Ridwan Kamil terlalu terburu-buru menyampaikan Jabar akan masuk new normal atau normal baru.
Ia menilai, sebelum menerapkan normal baru, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada jilid I dan II masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dibenahi, seperti lemahnya penegakan hukuman dan beberapa persoalan lain yang harus dituntaskan.
"Ini kan sesungguhnya PSBB masih banyak PR yang harus dituntaskan, penegakkan aturan belum maksimal. Tapi ada hal yang lebih parah, sesungguhnya ketika tren belum seperti yang diharapkan normal baru jangan langsung diterapkan," ujar Daddy saat dihubungi IDN Times, Jumat (29/5).
1. Kasus COVID-19 Jabar belum menurun signifikan
Daddy menuturkan, jumlah kasus virus corona atau COVID-19 di Jabar tergolong masih cukup banyak. Menurutnya, angka tersebut seharusnya bisa menjadi acuan agar PSBB kembali ditingkatkan untuk menekan bertambahnya angka kasus COVID-19.
Adapun jika ada sebuah apologi terkait banyaknya kasus akibat jumlah penduduk di Jabar yang hampir 50 juta, menurutnya, hal tersebut tidak bisa diterima begitu saja.
"Jumlah pasien positif ini berimbang dengan jumlah penduduk kita yang 50 juta, tapi itu tidak bisa jadi apologi yang diterima begitu saja," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang New Normal Jabar, Dinkes Minta Mal Batasi Jumlah Pengunjung
Baca Juga: MUI Masih Bahas Protokol Kesehatan di Tempat Ibadah Selama New Normal